Hari Raya Nyepi, Bandara Ngurah Rai Hentikan 468 Penerbangan
Jumat, 1 Maret 2019,
19:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Badung. Berkaitan dengan hari raya Nyepi Caka 1941, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan menghentikan operasional kebandarudaraan dan tidak melayani penerbangan, baik rute domestik maupun internasional pada Kamis, 7 Maret 2019 mendatang.
[pilihan-redaksi]
Penghentian operasional Bandar Udara akan dilaksanakan selama 24 jam, terhitung mulai Kamis, 7 Maret 2019 pukul 06.00 WITA, dan akan beroperasi kembali pada hari Jum’at, 8 Maret 2019 pada pukul 06.00 Wita.
Penghentian operasional Bandar Udara akan dilaksanakan selama 24 jam, terhitung mulai Kamis, 7 Maret 2019 pukul 06.00 WITA, dan akan beroperasi kembali pada hari Jum’at, 8 Maret 2019 pada pukul 06.00 Wita.
“Selama pelaksanaan Nyepi, operasional Bandar Udara untuk sementara akan dihentikan. Penghentian sementara operasional Bandar Udara dimaksudkan untuk menghormati umat Hindu di Bali agar dapat beribadah dengan khusyuk pada Hari Raya Nyepi. Selama 24 jam masa penghentian operasional Bandar Udara, maskapai dengan penerbangan berjadwal telah melakukan penyesuaian dengan tidak melakukan penjualan tiket penerbangan rute dari dan menuju Bali. Setelah 24 jam menghentikan kegiatan operasional, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan kembali beroperasi secara normal pada hari Jum’at, 8 Maret pukul 06.00 Wita," Jelas Communication and Legal Section Head Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim, Kamis (28/2) di Tuban, Badung.
Dilanjutkan, jika dilihat dari data terdapat sedikitnya 468 penerbangan yang tidak beroperasi selama penghentian operasional Bandar Udara.
"Dari data tersebut, sebanyak 261 penerbangan merupakan penerbangan rute domestik dan 207 penerbangan rute internasional,” ucapnya.
Disampaikan, Dari total 468 penerbangan yang tidak beroperasi, Garuda Indonesia menjadi maskapai dengan jumlah penerbangan terbanyak, yaitu dengan total 94 penerbangan, disusul oleh Lion Air dan Indonesia AirAsia, masing-masing dengan 67 dan 52 penerbangan.
"Di rute domestik, penerbangan menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) menjadi rute tujuan dengan jumlah penerbangan tidak beroperasi terbanyak, dengan jumlah 52 penerbangan, disusul dengan Surabaya dan Lombok dengan masing-masing 16 dan 10 penerbangan.
"Sedangkan, penerbangan Lion Air JT-929 tujuan Surabaya untuk rute domestik, dan Indonesia AirAsia QZ-550 tujuan Kuala Lumpur untuk rute internasional menjadi penerbangan pertama yang akan berangkat dari Bali. Sedangkan untuk penerbangan pertama yang mendarat di Bali adalah penerbangan Garuda Indonesia GA-7049 dari Lombok untuk rute domestik, dan Garuda Indonesia GA-897 dari Guangzhou untuk rute internasional," ujarnya.
Dikatakan, untuk rute internasional, tiga besar rute tujuan dengan jumlah penerbangan yang tidak beroperasi terbanyak adalah Singapura dengan 18 penerbangan, Kuala Lumpur dengan 16 penerbangan, serta Perth dengan 9 penerbangan.
[pilihan-redaksi2]
“Terkait pengaturan jadwal penerbangan dari dan menuju Bali, kami telah bekerja sama dengan Airnav, dengan diterbitkannya _Notice to Airmen_ (NOTAMN) Nomor A5144/18 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada _airline_ dan Bandar Udara di seluruh dunia bahwa kami akan melakukan penghentian sementara operasional Bandar Udara selama berlangsungnya Nyepi,” paparnya.
“Terkait pengaturan jadwal penerbangan dari dan menuju Bali, kami telah bekerja sama dengan Airnav, dengan diterbitkannya _Notice to Airmen_ (NOTAMN) Nomor A5144/18 NOTAMN yang berisi pemberitahuan kepada _airline_ dan Bandar Udara di seluruh dunia bahwa kami akan melakukan penghentian sementara operasional Bandar Udara selama berlangsungnya Nyepi,” paparnya.
Dilanjutkan, walaupun Bandar Udara dinyatakan tidak melayani penerbangan berjadwal dan charter, PT. Angkasa Pura (Persero) selaku pengelola Bandar Udara, bekerja sama dengan stakeholder terkait, tetap menyiagakan personel untuk melayani penerbangan yang bersifat darurat seperti emergency landing atau evakuasi medis.
“Saat Nyepi nanti kami siapkan sebanyak 369 personel untuk siaga di Bandar Udara, di samping bantuan keamanan dari Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai sebanyak 30 personel, dan TNI AU sebanyak 35 personel. Sejumlah institusi komunitas Bandar Udara lainnya juga akan tetap stand by di Bandar Udara,” tutupnya. (bbn/aga/rob)
Berita Badung Terbaru
Reporter: bbn/aga