search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Milenial Cenderung Tidak Tertarik pada Berita Politik Karena Berat, Rumit dan Membosankan
Kamis, 14 Maret 2019, 11:53 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/tabengan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Milenial bukan berarti tidak peduli dengan politik, tetapi mereka cenderung tidak begitu tertarik mengikuti isu-isu terkait politik. Menurut hasil Focus Group Discussion (FGD), bagi mereka, berita politik di Indonesia cukup berat, rumit, dan membosankan. 
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap dalam penelitian yang dilakukan IDN Research Institute dengan topik Indonesia Millenial Report 2019. Dinyatakan, milenial justru lebih senang dengan berita-berita ringan dan dekat dengan dirinya. Dilihat dari data survei, intensitas milenial mengikuti berita politik cukup rendah (23,4 persen).
 
Meskipun begitu, Senior Milenial dan milenial pria memiliki intensi lebih tinggi dibandingkan milenial junior dan milenial wanita untuk mengikuti berita politik. Rendahnya intensi terhadap isu-isu politik tidak lepas dari minat mereka terhadap pemberitaan seputar lifestyle, film, teknologi sehingga seringkali mengabaikan permasalahan politik.
 
"Diversity is Beautiful". Semangat tersebut juga tertanam di dalam jiwa millennial. Mereka optimis dengan kondisi Indonesia ke depan. Secara umum, mereka menilai kehidupan di Indonesia telah berjalan dengan baik. Optimisme paling tinggi diberikan pada aspek kehidupan keberagaman di Indonesia (89,1 persen), keutuhan NKRI (86,7 persen), demokrasi di Indonesia (83,6 persen), hingga kondisi keamanan di Indonesia (83,4persen).
 
89.1% Milenial optimis terhadap kehidupan keberagaman di Indonesia Sedangkan, beberapa aspek yang dianggap belum berjalan begitu baik ke depan adalah persoalan ekonomi di Indonesia (76,6 persen), kondisi politik (76,3 persen), dan penegakan hukum (75,4 persen). Penilaian tersebut tentu diberikan millennial dengan memperhatikan berbagai fenomena yang terjadi belakangan ini.
 
[pilihan-redaksi2]
Lapangan kerja layak yang kurang. Secara umum, milenial mengaku puas dengan kinerja pemerintah saat ini. Apresiasi tertinggi terhadap kinerja pemerintah terutama pada aspek telekomunikasi dan internet (90,1 persen), pelayanan pendidikan (88,4 persen), pelayanan transportasi publik (88,0 persen), pelayanan kesehatan (80,3 persen), hingga pembangunan infrastruktur (85,5 persen).
 
Meskipun begitu, terdapat beberapa aspek yang mendapat tingkat kepuasan terendah, antara lain: kondisi ekonomi (59,5
persen), kesejahteraan tenaga kerja (58,6 persen), kemudahan lapangan kerja (49,1 persen), pengentasan kemiskinan (49,7 persen), hingga stabilitas harga kebutuhan pokok (46,4 persen).
 
Dengan kata lain, persoalan ekonomi dan ketenagakerjaan masih menjadi problem yang dialami oleh milennial di Indonesia. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah untuk memahami persoalan yang dihadapi kaum Milenial. (bbn/rls/rob)
 

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami