search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembatasan Plastik Sekali Pakai Bisa Hadirkan Gaya Hidup Ramah lingkungan
Kamis, 23 Mei 2019, 18:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyampaikan dukungannya pada upaya-upaya berbagai pihak yang ingin membantu usaha Pemprov Bali untuk menanggulangi permasalahan sampah, khususnya sampah plastik. 
 
[pilihan-redaksi]
“Kami akan support dengan senang hati jika ada bantuan, apalagi ada solusi untuk mengurangi dampak sampah plastik di Bali,” kata pria yang akrab disapa Cok Ace ini dalam audensinya dengan organisasi McKinsey dan SecondMuse Company di Ruang tamu Kantor Wakil Gubernur Bali, Renon, Denpasar pada Kamis (23/5) siang. 
 
Hadir pula dalam audensi tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Teja. Cok Ace melanjutkan, saat ini Pemprov Bali sedang gencar-gencarnya melakukan kampanye untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai antara lain dengan meluncurkan Peraturan Gubernur (Pergub) no 97 tahun 2018 yang mengatur pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai. 
 
“Sejalan dengan visi dan misi kami, yang ingin membangun kehidupan yang harmonis termasuk harmonis dengan alam,” jelas penglingsir Puri Ubud ini. 
 
Dipaparkannya, dampak sampah plastik terutama kantong plastik, sedotan serta styrofoam sudah demikian berlebihan di Bali hingga menimbulkan pencemaran hingga mengganggu kehidupan biota di laut. 
 
[pilihan-redaksi]
“Untuk itu kami harus batasi karena penggunaannya sudah melampaui kebutuhan. Juga kami jadwalkan secara berkala gerakan bersih-bersih sampah plastik. Beban sampah plastik ini harus dikurangi,” tambahnya.
                
Untuk itu, mantan Bupati Gianyar ini mengaku senang sekali jika kedepan ada solusi dan alternatif produk yang dapat menggantikan produk berbahan plastik untuk sekali pakai sekaligus memicu timbulnya lifestyle baru di Bali yang lebih ramah lingkungan. 
 
“Kalau kita ubah persepsi, pembatasan ini justru menimbulkan peluang baru untuk terciptanya produk-produk alternatif yang lebih ramah lingkungan. Justru kita dorong agar lebih berkembang,” tukas Cok Ace. (bbn/humasbali/rob)             

Reporter: Humas Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami