search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tensi PB Djarum vs KPAI Jangan Korbankan Masa Depan Anak
Selasa, 10 September 2019, 23:00 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Langkah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang mempermasalahkan Persatuan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) melakukan kegiatan dengan menampilkan brand produk tembakau (rokok) menuai pro dan kontra. KPAI menganggap, sesuai UU yang berlaku, perusahaan rokok dilarang menampilkan logo, merk, atau brand image produk tembakau dalam melaksanakan kegiatan.

[pilihan-redaksi]
PB Djarum pun merespon tak kalah reaktif dengan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis mulai tahun 2020 mendatang. Pandangan kritis KPAI dan respon dari PB Djarum membuat viral di jagat media, hingga menjadikannya trending topic.

Tensi antar instansi menjadi menghangat dan seolah tak ada yang mau mengalah. Secara substantif, ketegangan antar lembaga tersebut tentu amat berdampak pada (potensi) masa depan anak, terutama bakat-bakat emas atlet Indonesia di masa yang akan datang. Seperti bara api dalam sekam yang jika dibiarkan terlalu lama berhembus akan menimbulkan kebakaran yang tak terkira.

Sebagai negara berdasar hukum, hendaklah hukum dijadikan panglima oleh seluruh lembaga yang ada di Indonesia. Beberapa kalangan menilai PB Djarum dinilai melanggar hukum, cepat “ngambek”, dikritisi komitmennya yang telah berpuluh-puluh tahun membangun generasi emas bulutangkis Indonesia, serta di-bully ketidakdewasaannya sebagai perusahaan terkemuka yang dituakan.

Begitu juga dengan KPAI yang dianggap terlalu mencari-cari permasalahan yang tidak substantif, mengabaikan aspek-aspek lain yang lebih penting dan potensial untuk diselesaikan (kekerasan & perdagangan anak, anak putus sekolah, anak jalanan, dan sebagainya), serta dianggap kurang cermat membaca implikasi tindakan yang justru malah merugikan anak.

Mungkin beberapa di antara kita lupa bahwa PB Djarum sejak awal dan puluhan tahun, konsisten menjadi yang terbesar dalam mendukung pengembangan bakat atlet bulutangkis Indonesia  melalui program beasiswa dan pendidikan yang sebenarnya secara teknis, atlet tersebut jauh dari pengaruh rokok. Apa yang dilakukan PB Djarum sejak dahulu mengalir begitu saja. Skema dan sponsorshipnya pun tidak jauh berbeda dengan yang dulu. Tentu ini menimbulkan pertanyaan, ada apa?

Senada dengan hal di atas, KPAI juga punya peran tak kalah penting dalam melindungi anak-anak Indonesia. KPAI mampu memberikan pengaruh cukup besar dalam mengurangi angka kekerasan terhadap anak di Indonesia. Begitu juga dalam pendidikan anak di sekolah. KPAI juga terlibat aktif mengawasi mutu pendidikan sekolah, utamanya yang berkaitan dengan perlindungan anak. Kasus eksploitasi anak dalam politik/pemilu, serta perdagangan anak pun sering mendapat sorotan dari KPAI yang membuat penegak hukum memberi prioritas atas masalah-masalah yang menyangkut anak.

[pilihan-redaksi2]
Dari perjuangan-perjuangan itu tentu kita sepakat, bahwa baik PB Djarum maupun KPAI sesungguhnya adalah visi penting perjuangan yang bisa dianggap sebagai salah satu pahlawan bagi masa depan anak Indonesia. Jika memang benar kritik tersebut ditujukan untuk membenahi manajemen pelibatan anak, tentu haruslah ada komitmen besar untuk duduk bersama. Tidak cukup antar dua instansi. Menteri bahkan Presiden sebagai kepala negara perlu turun tangan (hands on).

Jangan main-main dengan masa depan anak Indonesia. Jangan biarkan pihak yang tidak berkepentingan memperkeruh suasana. Jika memang benar negara menganggap anak adalah bagian masa depan suatu negara, maka pemerintah perlu menanggapinya dengan sangat serius, cepat, dan memperoleh win-win solutions. Rakyat mendambakan sinergi antar keduanya sebagai benteng yang melindungi dan memastikan masa depan anak, terutama atlet-atlet bulutangkis yang beberapa di antaranya telah tersohor di seantero dunia.

Penulis

I P. G. Sutharyana Tubuh Wibawa

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami