PHDI Apresiasi Setahun Kepemimpinan Gubernur NTB
Jumat, 20 September 2019,
21:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Lombok. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Propinsi NTB, I Gede Mandra Msi mengapresiasikan setahun kepemimpinan Gubernur NTB Doktor Zulkiflimansyah dan Wakilnya Hajah Sitti Rohmi Djalilah. Dalam diskusi terbatas yang dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se NTB, Jumat (20/9).
[pilihan-redaksi]
Gede Mandra mengungkapkan harapannya. Duet Zul-Rohmi akan memiliki program monumental yang bisa dikenang oleh masyarakat NTB.
Gede Mandra mengungkapkan harapannya. Duet Zul-Rohmi akan memiliki program monumental yang bisa dikenang oleh masyarakat NTB.
"Tanpa maksud kami mau membandingkan gubernur yang satu dengan yang lain. Tapi setiap gubernur selalu memunculkan program monumentalnya," ujar Gede Mandra, seraya menegaskan 'NTB Gemilang' yang menjadi wacana Zul-Rohmi tidak sebatas slogan saja, tapi nyata.
Menurut Gede Mandra, setiap pemimpin senantiasa meninggalkan jejak pembangunan yang sifatnya monumental. Gede Mandra mencontohkan mulai pemerintahan Gubernur NTB era Gatot Suherman dengan program Gogo Rancah nya. Kemudian dilanjutkan dengan Pemerintahan gubernur Serinata yang membangun perusahaan Gerbang NTB Emas.
"Dan gubernur Doktor Tuan Guru Bajang, TGB M Zainul Majdi. Yang meninggalkan jejak pembangunan yang monumental yakni Islamic Centre," ungkap Gede Mandra, pada diskusi terbatas yang dihadiri juga para tokoh lintas agama di NTB.
Ketua Walubi, I Wayan Sianto pada kesempatan ini menyampaikan terkait dengan persoalan kehidupan keberagaman yang ada di NTB, khususnya keberagaman agama. "Kerukunan keberagaman itu perlu diciptakan. Karena kalau kerukunan beragama itu tidak ada, pasti akan terjadi ketidaknyamanan,"kata Wayan Sianto, menekankan bahwa soal agama itu adalah hal yang sensitif.
[pilihan-redaksi2]
"Nah ini perlu diperhatikan di kemudian hari. Kalau kami di tokoh agama sering bertemu, tapi di masyarakat itu masih kurang. Ini perlu diperhatikan," pungkasnya.
"Nah ini perlu diperhatikan di kemudian hari. Kalau kami di tokoh agama sering bertemu, tapi di masyarakat itu masih kurang. Ini perlu diperhatikan," pungkasnya.
Sementara Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), S Widjanarko menyampaikan catatannya bahwa pihaknya lebih banyak ikut serta dalam mendukung program Zul-Rohmi yakni NTB Gemilang yang sifatnya praktis dan langsung menyentuh masyarakat.
"Seperti waktu gempa Lombok lalu, kami bergerak membantu pengadaan 869 kantong darah," katanya singkat. Dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB, Profesor Saiful Muslim mengapresiasikan program Zul-Rohmi dengan beasiswa belajar ke luar negeri. (bbn/lom/rob)
Reporter: bbn/lom