search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dewan Geram Data Aset Disperindag Tabanan Amburadul
Selasa, 3 Maret 2020, 08:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Panitia Khusus (Pansus) VI Bidang Pokja Aset yang dimotori para Dewan Tabanan melaksanakan kunjungan kerja ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) pada Senin (2/3). 

[pilihan-redaksi]
Namun dalam kunjungan itu Dewan dibuat geram lantaran data aset yang dikelola Disperindag amburadul. Bahkan yang membuat kalangan dewan kecewa Kepala Dinas Disperindag tidak ada di tempat padahal sebelumnya dewan telah bersurat akan berkunjung.

Pansus VI Bidang Pokja Aset melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui secara riil pengelolaan aset di masing-masing OPD. Kegiatan itu dirasa urgent untuk memproteksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kemudian hari dan mengoptimalkan PAD Tabanan saat ini. Sehingga penting baginya untuk mendata seluruh aset baik aset yang sudah menghasilkan dan belum menghasilkan.  

Kunjungan kerja Pokja Aset ke Disperindag itu dimulai pukul 11.00 Wita atau berlangsung sekitar 40 menit. Rombongan Pansus VI Bidang Pokja Aset yang terdiri dari I Gusti Nyoman Omardani, I Gusti Komang Wastana, I Wayan Eddy Nugraha, I Gusti Ngurah Mayun, Putu Yuni Widyadnyani dan staf ahli dewan diterima langsung oleh Sekretaris Disperindag I Ketut Suarsana bersama staf. Selain berkunjung ke Disperindag, Pojak VI juga berkunjung ke Terminal Pasar Kediri dan Terminal Pasar Pesiapan untuk melihat aset yang dikelola OPD.

Dari awal kunjungan itu dewan sudah dibuat kecewa lantaran Keadis Disperindag I Gusti Nyoman Arya Wardana tidak ada. Padahal sebelumnya sudah bersurat. Ditambah pula saat kalangan dewan bertanya tentang data aset, staff menjawab kebingungan serta data yang diberikan dinilai amburadul. Bahkan mirisnya untuk melakukan pendataan aset dipertanggung jawabkan oleh pegawai kontrak bukan ASN.

“Jadi ini sistemnya masih amburadul. Disperindag masih duduk manis, bagaimana bisa tingkatkan PAD kalau seperti ini. Kita cari data untuk melihat data pasar, senggol yang dikelola. Kadis juga tidak ada padahal sudah bersurat, kalau tidak siap mundur saja dari jabatan. Malu dilihat rakyat, dewan sudah semangat tahu-tahunya begini,” ujar Gusti Komang Wastana.

Padahal dengan kecanggihan teknologi sekarang, kata Gusti Wastana data sebenarnya harus sudah jelas. Mencari jumlah kios dan los di masing-masing pasar seharusnya tinggal klik. 

“Harusnya semua semangat, jadi kami ingin data yang jelas agar bisa dikoordinasikan lagi lebih jelas,” aku politisi asal Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan ini.

Kekecewaan juga dilontarkan oleh I Wayan Eddy Nugraha. Menurut Politisi asal Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur ini, kinerja di Disperindag asal-asalan karena untuk data saja masing kurang valid. Dengan kondisi ini dia bisa menyimpulkan kinerja di Disperindag tidak pernah di cek sama pimpinan. 

“Ini menjadi perhatian, dengan kondisi ini saya tau berarti anda (staff) tidak pernah di cek sama pimpinan. Jadi ini kita semua sudah penyakitan,” sebut Eddy Nugraha.

Oleh karena itu dia meminta segera untuk menyiapkan data. Sebab rombongan Pokja melaksanakan kunjungan kerja bukan mencari kesalahan tetapi karena alasan tanggung jawab. 

“Maju tidak bisa sendiri, ayok kita kerja dengan baik. Saya yakin semua staff ini bisa,” jelasnya. 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami