search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Monyet di Alas Kedaton Kelaparan, Ini yang Dilakukan Warga Desa Kukuh
Sabtu, 2 Mei 2020, 12:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Mengatasi permasalahan pandemi virus Covid-19 terhadap 1.500 monyet yang terancam kelaparan di objek wisata karena tidak adanya pasokan makanan, puluhan warga berbondong-bondong menuju objek wisata Alas Kedaton yang berlokasi di Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali untuk membagikan makanan pada Jumat (1/5/2020). 
 

[pilihan-redaksi]
Pantauan di lokasi objek wisata Alas Kedaton, dengan membawa sebuah karung yang berisikan ubi dan roti, puluhan warga kemudian menyebar makanan yang dibawanya ke arah ribuan monyet. Tak ayal monyet-monyet yang berada di lokasi langsung menghampiri dan saling berebut makanan yang disebarkan warga.
 

Sekretaris Desa Adat Kukuh Tabanan, I Dewa Nyoman Suarta mengatakan, aksi membagikan makanan kepada monyet-monyet di lokasi objek wisata ini adalah bentuk kepedulian warga.
 

“Aksi peduli pembagian makanan terhadap 1.500 monyet yang berada di objek wisata alas kedaton ini sebagai upaya untuk menghindari  ancaman kelaparan para binatang ini akibat dampak pandemi virus covid-19,” ujarnya.
 

Menurut I Dewa Nyoman Suarta, saat pandemi covid-19 pembagian makanan terhadap monyet dalam satu harinya ada 120 kilogram ubi dan sisanya 15 kilogram dari makanan berbagai variasi seperti, roti dan buah-buahan.
 
“Menghadapi masa pandemi ini warga membagikan makanan ini dibagi 2 shift dalam satu harinya yakni, setiap jam 10.00 WITA dan jam 15.00 WITA,” imbuhnya.
 
Selain bantuan dari warga dalam memberikan  makanan ini, pihak Desa Kukuh Tabanan selama pandemi ini telah menyiapkan  dana sebesar Rp15 juta untuk kebutuhan pangan binatang monyet yang ada di objek wisata alas kedaton.
 
“Penutupan objek wisata ini menjadi dasar bahwa pihak pengelola alas kedaton selain mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan, masalah lainnya adalah, kurangnya pasokan makanan pada binatang-bintang yang ada di objek wisata ini,” katanya.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami