search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Akibat Covid-19, Manajer Operasional Villa Banting Setir Jualan Loloh
Kamis, 7 Mei 2020, 11:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Made Karda merupakan seorang Manajer Operasional Villa and Restoran Bebek Tepi Sawah Ubud, Gianyar. Pria lajang asal Gunaksa, Klungkung ini memiliki jualan Loloh (jamu) kunyit untuk mengisi waktu kosong pasca penghentian sementara aktivitas di tempat bekerja akibat pandemi Covid-19.


[pilihan-redaksi]
"Sebenarnya ini hanya mengisi waktu kosong. Awalnya coba-coba buat loloh dari panen kunyit di rumah. Saat di posting di media sosial banyak respon positif, banyak yang pesan dan ada yang bilang ini recommended untuk di jual," kata pria yang akrab di panggil Karda Baguz saat dikonfirmasi pada Rabu (6/5) sore di Denpasar.


Karda mengakui memproduksi loloh kunyit di rumahnya di Denpasar. Loloh tersebut dikemas dalam botol ukuran 300 ml dengan harga Rp. 5000 per botol.


"Ini hanya memanfaatkan kunyit yang ada di rumah dan juga membantu teman-teman menjaga kesehatan," ujar Karda.


Menurut Karda, apa yang dilakukan merupakan bagian dari tetap menjaga kreativitas. Apalagi semenjaga pandemi Covid-19 seluruh kegiatan di tempat bekerja di hentikan.


"Paling datang ke tempat kerja hanya untuk bersih-bersih. Itu pun berganti dengan teman," tutur Karda.


Karda berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga para pekerja pariwisata seperti dirinya dapat kembali bekerja. Selain itu, Karda juga berharap industri pariwisata Bali kembali bangkit pasca Covid-19.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami