search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Kalianget Dibagikan Langsung ke Rumah
Jumat, 15 Mei 2020, 16:10 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pembagian Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Desa Kalianget, Kecamatan Seririt dilakukan dengan mendatangi langsung Keluarga Penerima Manfaat (KPM), atau door to door. 


[pilihan-redaksi]
Selain itu, pihak Pemerintah Desa juga menempelkan stiker “Keluarga Miskin” di rumah KPM. Pembagian ini dilaksanakan selama satu hari penuh pada Jumat (15/5). Perbekel Kalianget Ketut Nanda Kusuma menjelaskan pembagian BLT-DD untuk tahap pertama ini memang sengaja dilakukan pihaknya secara 'door to door' untuk memudahkan para penerima itu sendiri. 


Mengingat, di Desa Kalianget sendiri sebagian besar penerima BLT-DD merupakan keluarga miskin yang sudah lanjut usia dan memiliki sakit kronis. Selain itu, pihaknya juga mempertimbangkan jarak rumah penerima dengan kantor desa yang rata-rata cukup jauh untuk dijangkau. Terlebih, kata Nanda Kusuma, sebagian besar penerima tidak memiliki kendaraan bermotor.


“Selain itu Saya juga ingin melihat langsung kondisi keluarga penerima, sekaligus berkenalan dan bertatap muka denga mereka,” kata Nanda Kusuma.


Untuk teknis pembagian, Perbekel yang menjabat untuk pertama kalinya ini menjelaskan, pihaknya membagi tim menjadi empat kelompok, yang masing-masing dikoordinir oleh Kelian Banjar Dinas. Masing-masing kelompok yang terdiri dari 4-5 orang inilah bergerak ke masing-masing Banjar Dinas yang berbeda, dan langsung mendatangi rumah-rumah penerima.


Nanda Kusuma melanjutkan, besaran DD yang dialokasikan untuk BLT ini sebesar Rp.279 juta, selama tiga bulan. Sedangkan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 155 KK. Sehingga untuk tahap pertama ini, anggaran yang digelontor sebesar Rp.93 juta.


Terkait dengan penempelan stiker “Keluarga Miskin”, perbekel yang baru menjabat 5 bulan ini mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk membangun transparansi dalam penyaluran BLT yang bersumber dari APBDes tersebut. Dikatakan, seluruh penerima tidak ada yang menolak rumahnya untuk ditempeli stiker yang menandakan kelompok keluarga miskin itu. Upaya inipun sudah disosialisasikan sebelumnya kepada calon penerima. 


“Sejauh ini seluruh keluarga penerima manfaat tidak ada yang menolak (ditempeli stiker). Karena kenyataannya mereka memang berasal keluarga kurang mampu,” tambah Nanda Kusuma.


Terkait proses penyaluran BLT-DD, Nanda Kusuma memaparkan, Pemerintah Desa dengan melibatkan relawan sudah melakukan pendataan dan verifikasi lapangan untuk memastikan kelayakan calon keluarga penerima BLT. Setelah itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat menggelar Musyawarah Desa Khusus untuk membahas dan menetapkan keluarga penerima manfaat. 


“Riak-riak awalnya pasti ada, karena banya masyarakat yang belum paham dengan proses pendataan tersebut. Tetapi dengan penjelasan dari kami Pemerintah Desa dan BPD, akhirnya masyarakat bisa mengerti,” lanjutnya.


Dirinya pun berharap agar bantuan senilai Rp. 600.000 per bulan selama tiga bulan itu benar-benar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Dia tidak ingin ada oknum penerima yang menyalahgunakan dana bantuan yang diterima dari pemerintah tersebut. 
 

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami