Kasus Demam Berdarah Melonjak Saat Pandemi di Jembrana
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Di saat masyarakat fokus mengantisipasi dan menghindari tertular virus Corona (Covid-19), namun ternyata demam berdarah tidak luput mengancam kesehatan masyarakat. Bahkan kasus demam berdarah cenderung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Bahkan sudah merenggut 2 orang korban jiwa.
[pilihan-redaksi]
Pernyataan tersebut diungkapkan Dirut RSU Negara Dr. Gusti Oka Partawa Senin (08/06/2020). Demam Berdarah Dengue (DBD) turut menghantui keselamatan warga di Jembrana di tengah pandemi Covid-19. Dari data di Dinas Kesehatan Jembrana, trend kasus DBD mengalami pasang surut.
Dimana dari Januari hingga Mei warga yang terjangkit DBD sudah mencapai 154 orang. Diantaranya pada bulan Januari 22 kasus, Februari 18 kasus, Maret 40 kasus, April 39 kasus dan Mei 35 kasus.
Dirut RSU Negara dr. Gusti Oka Parwata mengakui selain fokus penanganan pasien Cobid-19, pihaknya juga disibukkan dengan penanganan Demam Berdarah.
"Kami berusaha maksimal melakukan penanganan berbagai penyakit lainnya di tengah merebaknya virus corona. Saat ini pihaknya sudah mengedarkan surat edaran dan imbauan ke masing masing Desa/Kelurahan untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dan masyarakat disarankan rutin melakukan 5 M plus sebagai langkah pencegahan utama," terang Oka Partawa.
Sebelumnya, dari total 154 kasus DBD tersebut penyakit ini sempat merenggut nyawa 2 bocah di Desa Banyubiru. Menurutnya, kasus DBD ini menyebar di semua kecamatan dan tidak hanya wilayah pesisir saja. Terbanyak di Kecamatan Negara, disusul Pekutatan, Melaya, Mendoyo dan terakhir Jembrana.
Reporter: bbn/jbr