search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nusa Penida Kini Tidak Ada "Blank Spot" Lagi
Kamis, 30 Juli 2020, 15:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Menjadi pusat Pariwisata, bukan berarti Nusa Penida di Klungkung tidak ada wilayah 'blank spot' alias tidak ada sinyal seluler. Nyatanya, dari 16 desa masih ada 4 desa yang masih tidak memiliki sinyal seluler, seperti Desa Batu Kandik, Desa Klumpu, Sekartaji dan Suana.

[pilihan-redaksi]
Di tahun 2020 ini dipastikan Nusa Penida bisa dikatakan terbebas dari gangguan sinyal seluler yang sangat dibutuhkan di era baru saat ini yang kebutuhan internetnya sangat besar utamanya para pelajar untuk bisa belajar dari rumah. 

“Pak Bupati (I Nyoman Suwirta) sudah berulang kali mendekati sejumlah pihak penyedia jasa provider untuk segera memasang tower baru di Nusa Penida, dan syukurnya tahun ini bisa diwujudkan dan saat ini sedang proses pengerjaan,” kata Kepala Dinas Komunikasi informasi (Kominfo), I Wayan Parna, Kamis (30/7/2020). 

Wayan Parna mengaku bisa bernafas lega, karena di tengah pandemi Covid-19 ini, pelaksanaan pembangunan bisa terlaksana. Terlebih sempat tertunda berulang kali, yang awalnya rencana dibangun awal Februari, ada kendala tender karena pihak penyedia layanan (dalam hal ini Telkomsel) tidak memiliki e-katalog untuk tendernya. 

Sehingga Maret baru bisa dimulai, namun lagi-lagi ada wabah virus corona melanda dan kegiatan itu tertunda lagi dan mulai Selasa (28/7/2020) baru bisa dilaksanakan pembangunannya. 

“Sebenarnya di Batu Kandik sudah dipasang enam bulan lalu alatnya, sudah bisa sampe layanan 4G, dan saat ini sedang membangun di titik Desa Sekartaji oleh pihak penyedia layanan, kami di Dinas hanya mendampingi,” kata Parna. 

Dikatakan juga, program ini merupakan program internet masuk desa, yang bersumber dari dua anggaran 2020. Pertama dari APBD Propinsi Bali Rp 814 juta dan APBD Klungkung Sebesar Rp 240 juta. Dengan pemasangan titik internet di setiap desa 122 titik, puskesmas sebanyak 9 titik dan obyek wisata sebanyak 17 titik. 

“Di Pucak Mundi saat ini juga sedang dipasang tower untuk penguatan sinyal, utamanya untuk sinyal internet sehingga masyarakat termasuk wisatawan nantinya bisa memanfaatkan internet lebih baik utamanya para pelajar untuk kebutuhan belajar mereka dari rumah,” tandasnya.

Dihubungi terpisah, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengakui sejumlah titik di nusa penida memang kesulitan akses internet.

“Bagaimana bisa bekerja, saat ini semua serba internet makanya saya harus berulang dan berulang kali harus menghubungi para pihak penyedia layanan ini agar sinyal bisa baik di Nusa Penida, sehingga kinerja bisa lebih baik dan masyarakat pun tidak jauh ketinggalan informasi,” katanya. 

Dengan siapnya layanan provider di Nusa Penida saat ini, diharapkan utamanya kalangan anak muda bisa aktif terus positif promosi pulau yang dibanggakan Bali saat ini. Yakni dengan mengunggah hal-hal positif agar bisa wisatawan merasa nyaman dan leluasa ketika berkunjung ke Nusa Penida nantinya. 

Setelah ini, Bupati Suwirta yang kerap mempromosikan langsung kegiatannya terlebih obyek wisata di Nusa Penida melalui saluran media sosialnya juga mengharapkan Diskominfo untuk segera menganggarkan untuk pasang CCTV yang bisa tersiar secara live dan bisa dilihat dari berbagai belahan dunia. 

Reporter: bbn/klk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami