Tokoh HIV/AIDS Bali Meninggal Karena Covid-19
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bali berduka, seorang Guru Besar Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud) Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH meninggal karena Covid-19.
Pendiri Yayasan Kerti Praja itu meninggal pada Selasa (22/9/2020) pada pukul 03.00 WITA dalam usia 71 tahun. Ketua Prodi Kesmas FK Unud dr. Made Ady Wirawan yang juga salah satu siswa almarhum menuturkan bidang spesifik keahlian beliau adalah ilmu epidemiologi dan merupakan salah satu tokoh atau pionir program KB saat awal program tersebut dicanangkan.
Beliau, lanjutnya lebih dikenal sebagai tokoh penting dunia dalam pencegahan penularan HIV/AIDS. Yang membuat banyak ilmuwan sangat menghormatinya, kata Ady adalah upaya gigih beliau dalam menjangkau kelompok-kelompok termarginalkan dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS, seperti pekerja seks komersial (PSK), Kelompok Lelaki berhubungan seks dengan Lelaki (LSL), pengguna narkoba suntik, dan kelompok marginal lainnya.
Prof Dewa Nyoman Wirawan, MPH yang lahir di Singaraja pada 10 Oktober 1948 itu adalah mantan Ketua Program Pasca Sarjana Kesehatan Masyarakat dan Dosen Senior di Departemen Preventif Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Beliau pensiun pada Oktober 2018, namun tetap aktif dalam kegiatan penelitian dan pengajaran yang berkonsentrasi pada epidemiologi lapangan dan metodologi penelitian. Pada tahun 1975 Dewa Nyoman Wirawan lulus dengan gelar kedokteran dan pada tahun 1979 dan memperoleh gelar MPH di Universitas Hawaii. Beliau merupakan pendiri Yayasan Kerti Praja dan salah satu profesional medis pertama yang merawat orang yang hidup dengan HIV-AIDS di Indonesia.
"Terakhir beliau sempat membimbing kami semua tentang cara review artikel untuk jurnal ilmiah. itu momen kebersamaan terakhir secara daring," kenang Ady Wirawan.
Ungkapan belasungkawa juga dikemukakan Ketua Forum Peduli AIDS Bali, dr Oka Negara, M.Biomed, FIAS. Dia menyebut almarhum sebagai sang legenda epidemiologi dan tokoh penanggulangan AIDS kaliber dunia yang akhirnya berpulang.
"Virus itu telah mengalahkan semangatnya berjuang. Saya, kami, bahkan dunia, kehilangannya. Duka sangat mendalam. Selamat jalan Guru. Nama, jasa, budi baik, dan segala inspirasimu kan terus kami kenang dan lanjutkan. Amor ing Acintya Prof Wirawan," ungkapnya.
Reporter: bbn/rob