Lewat UNDP, Jerman Bangun Kembali Saluran Irigasi di Lombok Timur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Republik Federal Jerman melalui bank pembangunannya, KfW membangun kembali saluran irigasi di wilayah Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Proyek rekonstruksi saluran irigasi yang rusak akibat gempa Lombok tahun 2018 lalu tersebut, dilakukan lewat Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa atau UNDP (United Nations Development Programme). Proyek rekonstruksi saluran irigasi di Sajang Lotim ini bersamaan dengan kegiatan rekonstruksi jembatan gantung Tiba di Desa Tuva, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Yang juga terdampak gempa bumi dan tsunami pada 2018 lalu.
Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy S Sos MM mengatakan, Pemprov NTB menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh UNDP di Lotim. Pasalnya, kegiatan pembangunan kembali saluran irigasi di Sajang ini akan membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui program pertanian.
"Tentu kami di NTB merasa senang. Dan menyambut baik program UNDP ini," kata Najamuddin, Sabtu (26/9).
Pembangunan rekonstruksi saluran irigasi di Sajang, merupakan bagian dari proyek Program Bantuan Rekonstruksi Infrastruktur Gempa Bumi dan Tsunami (PETRA) UNDP, yang dibiayai oleh Republik Federal Jerman. Proyek tersebut telah bekerja di wilayah tersebut sejak 2018. Bertugas membantu transisi dari respon dini ke pemulihan jangka panjang.
Acara peletakan batu pertama diadakan di lokasi saluran irigasi baru, yang merupakan jalur kehidupan bagi pembangunan ekonomi di Desa Sajang awal pekan kemarin.
Lebih dari 500 keluarga bergantung pada irigasi untuk mengairi pertanian mereka. Mereka terpaksa mengambil langkah-langkah sementara, sejak gempa menghancurkan sistem irigasi.
"Melalui kemitraan kami dengan UNDP, kami berharap rekonstruksi infrastruktur penting inj dapat membantu masyarakat membangun kembali kehidupan mereka dan memungkinkan untuk mendapatkan kembali mata pencaharian dan memulihkan kesejahteraan secara keseluruhan," jelas Antun Hidayat dari bank pembangunan Republik Federal Jerman, KfW, dirilis Humas NTB.
Selain kemunduran akibat bencana alam, NTB dan Sulteng juga mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Pembatasan perjalanan saat ini juga menghambat pasokan logistik ke kedua wilayah tersebut. Rekonstruksi fasilitas infrastruktur oleh UNDP ini akan menyediakan lapangan kerja dalam jangka pendek. Dan akan meningkatkan prospek masyarakat luas dalan jangka panjang.
"Proyek-proyek rekonstruksi ini melibatkan partisipasi masyarakat lokal. UNDP berkomitmen memastikan infrastruktur penting dibangun dengan prinsip 'membangun kembali dengan baik' untuk mendukung masyarakat," tegas Ms Sophie Kemkhadze, Resident Representatif UNDP Indonesia.
Lanjut kata Ms Sophie, di Lombok proyek UNDP bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia. Kedua CSO telah membantu dalam proses desain dan perekrutan serta pelatihan pekerja konstruksi laki-laki dan perempuan. Pekerjaan akan dilakukan dengan mengikuti protokol pembatasan sosial yang ketat.
"Dengan melibatkan masyarakat dalam prosesnya, kami memastikan tidak seorang pun tertinggal saat kami berupaya meningkatkan kualitas hidup 500 rumah tangga di Lombok Timur," ungkap Christian Usfinit, Team Leader, Resilience and Reconstruction Unit UNDP Indonesia.
Reporter: Humas NTB