search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Satpol PP Buleleng Tutup Paksa Pabrik Penyulingan Daun Cengkeh
Rabu, 21 Oktober 2020, 16:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Satpol PP Kabupaten Buleleng kembali bertindak tegas menutup paksa usaha penyulingan daun cengkeh yang beroperasi di Kabupaten Buleleng. 

Kali ini, usaha penyulingan daun cengkeh di Desa Padangbulia, Kecamatan Sukasada, yang telah disegel Satpol PP. Penutupan tersebut dilakukan karena pabrik itu telah melanggar Peraturan Bupati (Perbup) Buleleng Nomor 61 tahun 2012 tentang Penutupan Investasi di bidang Usaha Punyulingan Daun Cengkeh

Selain itu, penutupan pabrik tersebut juga karena adanya laporan dari warga setempat karena asap yang dihasilkan dari pabrik tersebut dianggap menyebabkan polusi udara. 

Sebelumnya, pemilik telah diberikan teguran dan diberikan Surat Pernyataan sebanyak tiga kali. Pabrik tersebut juga sempat ditutup. Namun pemilik pabrik tidak mengindahkan hal tersebut. Selang tiga hari, pemilik kembali membuka segel tersebut dan melakukan aktivitas penyulingan. Dengan demikian, Rabu (21/10) pagi, Satpol PP mengambil tindakan tegas dengan menutup dan menyita barang bukti. 

"Kami telah menyita 2 buah mesin pompa, 1 buah cangkul dan 1 buah skop, kami lakukan ini agar pemilik tidak melakukan aktivitas kembali," Ungkap Kasatpol PP Buleleng Drs. I Putu Artawan saat dikonfirmasi di ruang kerjanya. 

Artawan menjelaskan, selain menjalankan penegakan Perbup 61 tahun 2012, penutupan ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga. 

"Kami ingin masyarakat merasa nyaman, kemudian pelaku usaha tersebut harus melengkapi izin dan tempat usaha di saat melakukan aktvitas penyulingan," Tuturnya. 

Artawan mengatakan, berkas penutupan usaha penyulingan ini akan dilimpahkan kepada Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Ia menambahkan, setelah berkas ini diserahkan kepada PPNS, kemungkinan kasus ini akan sampai pada sidang tipiring. 

"Besok kami akan serahkan kepada PPNS, karna sudah ada penyitaan barang bukti, kemungkinan akan dilakukan sidang tipiring. Kita tunggu keputusan dari PPNS," Imbuhnya.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami