search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Masuk Zona Hijau, Bali Berpeluang Terima Kunjungan Wisman
Senin, 26 Oktober 2020, 14:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, IB Parta Adnyana meminta Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19 di Bali meningkatkan tes Covid-19 secara masif untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi Bali.

Parta Adnyana yang juga selaku Ketua Bali Tourism Board (BTB) ini mengharapkan jumlah kuantitas tes Covid-19 di Bali bisa ditingkatkan menjadi 3.000 spesimen per hari dimana saat ini hanya berkisar di angka 700 per hari.

"Kemungkinan jumlah yang terpapar Covid-19 akan naik secara signifikan tapi itu hanya 1-3 minggu saja," ungkapnya, Senin (26/10/2020).

Setelah itu, lanjutnya, dibarengi dengan pelaksanaan 3 T secara ketat yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan),dan Treatment (pengobatan), ia meyakini jika berjalan dengan baik Bali akan menjadi zona hijau. Untuk itu, ia juga meminta kepada Satgas Covid-19 Pusat mendukung prosess tes dan lainnya agar Bali cepat pulih.

"Tujuannya adalah untuk meningkatkan wisatawan lokal dan mancanegara sehingga perekonomian khususnya di Bali bisa naik meskipun perlahan," ujarnya.

Bila semua tahapan tersebut berhasil dilakukan, ia optimistis pada bulan Desember 2020 mendatang Bali akan membuka kunjungan bagi wisatawan mancanegara. Kendati adanya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia, ia meyakini jika perubahan status Bali menjadi zona hijau dan pengendaliannya bagus maka industri pariwisata layak mengajukan aturan tersebut untuk dicabut.

Disinggung mengenai negara Kosta Rika yang menerapkan aturan meniadakan tes PCR bagi wisatawan yang berkunjung ke negara tersebut, ia berpendapat hal itu terlalu berisiko jika diterapkan di Bali. Ia justru lebih setuju dengan penanganan Covid-19 di China yang sudah terbukti berhasil dalam penanganan Covid-19 di negaranya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami