search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
45 Perupa Muda Ikuti Pameran Bali Megarupa II
Selasa, 27 Oktober 2020, 23:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menggelar pameran Bali Megarupa II 2020, di Museum Arma, Ubud. Pameran berlangsung dua pekan mulai Rabu (28/10) hingga Selasa (10/11). Pameran ini diikuti 45 perupa muda, 1 komunitas mural, menampilkan 43 karya seni rupa. 

Gubernur Bali Wayan Koster rencananya akan membuka pameran tersebut pada Rabu (28/10) yang disiarkan secara daring melalui kanal Youtube Disbud Provinsi Bali. Pembukaan akan diisi dengan performing art Candika Jiwa: Melampaui Warna dan Rupa, sebuah kolaborasi gerak, suara, rupa, warna dan multimedia dari Sanggar Bumi Bajra Sandhi dengan koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Kun Adnyana, dalam siaran persnya Selasa (27/10) mengatakan Bali Megarupa merupakan rangkaian dari Festival Seni Bali Jani (FSBJ) II 2020.

“Pameran kali ini dikuti perupa muda usia maksimal 30 tahun yang cukup menjanjikan dari segi kualitas kekaryaan, berpijak pada konsep eksplorasi, eksperimentasi, lintas batas, kontekstual, dan kolaborasi,” katanya. 

Menurut Kun Adnyana, pameran ini menyuguhkan kreativitas seni inovatif, modern, dan kontemporer untuk mendorong kegairahan generasi penerus dalam berkesenian. Program kali ini menghadirkan perupa muda dengan harapan menjadi ladang persemaian untuk menumbuhkan para kreator hebat di bidang seni rupa modern dan kontemporer.

Festival Seni Bali Jani 2020 bertema Candika Jiwa, Puitika Atma Kerthi sebagai upaya kreatif terkini untuk mencandikan jiwa, spirit, taksu, dan ide-ide cemerlang. Festival ini dimaksudkan bisa membuka ruang seluas-luasnya untuk ragam kreativitas dan ekspresi seni baru yang modern maupun kontemporer melalui eksperimentasi berbagai medium atau media.

Adapun Bali Megarupa 2020 merujuk tematik Candika Jiwa: Melampaui Medium, Ruang, dan Waktu. Tema ini mengedepankan kesadaran bahwa pandemi adalah momentum bagi para seniman untuk menggali berbagai kemungkinan penciptaan yang lintas batas, melampaui medium, ruang, dan waktu, sebagaimana keniscayaan era digitalisasi. Adnyana menjelaskan festival dan pameran disajikan secara luring (offline) dan daring (online) yang dimaksudkan sebagai transformasi sosial bagi masyarakat Bali. 

“Alih pengetahuan dan keterampilan yakni terkait proses persiapan dan produksi suatu sajian karya secara virtual, termasuk bagaimana cara publik menikmati melalui dunia maya,” ujarnya.

Kata dia format ini diharapkan melahirkan berbagai kemungkinan kreatif atas pengolahan virtual sebagai konsep —yakni merujuk pada proses elaborasi dan eksplorasi terkait estetik, stilistik, teknik artistik dan tematik— juga wahana serta penggunaan berbagai piranti media baru dalam proses dan penyajiannya serta dapat menjangkau publik yang lebih luas.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami