Remaja Pembunuh Karyawati Bank Juga Residivis Pencurian Pretima di Singaraja
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tertangkapnya si pembunuh sadis, PAHP (14) menyisahkan kesedihan bagi keluarganya. Sang ayah, Gede Cahyadi terkejut setelah mengetahui anaknya yang membunuh karyawati Bank Mandiri, Ni Putu Widiastiti (24).
Tersangka diketahui seorang remaja yang dikenal nakal. Meski dia sudah berusia 14 tahun, tapi memiliki catatan kriminal bak orang dewasa. Selain itu, dia juga merupakan seorang residivis kasus pencurian pretima di Singaraja.
Sebagaimana diinformasikan, tersangka kos bersama ibu tirinya di Jalan Kertanegara Gang Widuri nomor 40 Denpasar Utara. Saat ditemui di kos, ibu tiri tersangka Handayani membenarkan tersangka adalah anak tirinya. Dia mengatakan bahwa tersangka selama ini tidak melanjutkan sekolah.
"Ia tidak tamat SD dia putus sekolah," ujar Handayani, Kamis (31/12/2020).
Ditanya seperti apa latar belakang tersangka, Handayani mengaku tidak tahu banyak. Pasalnya sejak kecil dia tinggal bersama ibu kandungnya.
Setelah ayahnya menikahi Handayani, tersangka kemudian dirawat oleh ibu tirinya. Mereka kos di kamar yang ukurannya cukup sempit sekitar 3x3 meter.
Menurut Handayani, tersangka selama di Singaraja dirawat oleh neneknya. Selama itu pula tersangka terlibat kasus pencurian pretima.
"Karena sudah pernah mencuri dia lalu dibawa saudara dari ayah pelaku ke Denpasar," ujarnya.
Tinggal di kos, tersangka bekerja sebagai buruh bangunan. Sedangkan ibu tirinya bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan upah Rp.1,5 juta perbulan. Hanya saja ayah pelaku tidak bekerja dan mengharapkan gaji pas pasan.
"Biaya hidup kami pas pasan. Gaji juga hanya pas untuk bayar kos dan makan," ungkap Handayani.
Yang menarik, Handayani mengaku tidak menyangka anak tirinya nekat melakukan perampokan dan membunuh Ni Putu Widiastiti, seorang karyawati Bank Mandiri.
Tak hanya itu, Handayani juga mengatakan ayah pelaku, Cahyadi, kaget mendengar anaknya menghabisi nyawa orang lain. Bahkan menangis mendengar anaknya senekat itu.
"Ayah pelaku kaget dan sempat nangis. Dia tidak menyangka anak merampok dan membunuh orang," terang Handayani.
Reporter: bbn/bgl