Hujan Deras Akibatkan Longsor dan Pohon Tumbang di Tabanan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah kabupaten Tabanan pada Kamis (14/1) malam menimbulkan bencana seperti longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik.
Beruntung tidak sampai ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Tim reaksi cepat BPBD Tabanan dibantu jajaran TNI/Polri dan masyarakat setempat pun dengan sigap telah melakukan penanganan.
Dari data yang dihimpun BPBD Tabanan, hujan deras Kamis malam menyebabkan pohon tumbang terjadi di tiga titik lokasi berbeda, seperti di Banjar Umadiwang, Desa Batannyuh, Kecamatan Marga yang sempat menghalangi jalan menuju Subak Blusung.
Selanjutnya di Banjar Batannyuh Kelod tepatnya di jalan menuju subak, dan terakhir di jalan penghubung Banjar Legung dengan Banjar Bungan Kapal, Desa Tunjuk dan menutupi setengah badan jalan.
“Ketiganya pasca ada laporan masuk, sudah langsung ditangani oleh tim TRC dibantu oleh jajaran dari TNI/Polri dan masyarakat setempat. Karena selain hujan deras juga kondisi tanah labil,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Wdiyatmika, Jumat (15/1).
Sementara itu Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu Made Subagia juga melaporkan adanya bencana longsor di Banjar Dinas Munduk Gawang, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan. Atau tepatnya lahan milik Sri Bhagawan Putra Nata Nawewangsa Pemawun dengan luas lahan yang longsor lebar 12 meter dan panjang 7 meter.
Longsor juga terjadi di Desa Marga, kecamatan Marga, dimana senderan beton Setra Ganda Mayu di desa setempat tepatnya di jalan masuk menuju Pura, kurang lebih 10 meter. Beruntung material longsor tidak sampai mengganggu akses jalan masuk menuju Pura Dalem.
Bahkan babinkamtibmas bersama perbekel Desa Marga sudah mengecek ke lokasi kejadian dan hasil koordinasi dengan Jero Bendesa adat Marga akan diupayakan perbaikan segera, sehingga tidak perlu dilakukan gotong royong karena akan di kerjakan oleh tukang langsung.
“Karena curah hujan terus terjadi dan kondisi tanah senderan sepanjang areal tersebut tidak kuat menahan tekanan air di bawah tanah dan senderan ketinggian kurang lebih 8 meter akhirnya ambruk, warga juga telah diimbau lebih waspada melewati lokasi tersebut,” ujar Iptu Subagia.
Reporter: bbn/tab