Komitmen Bupati Karangasem, I Gusti Putu Parwata, dalam memperjuangkan kemajuan daerah kembali dibuktikan lewat upaya diplomasi langsung ke pemerintah pusat.

Pada Rabu (21/5/2025), Bupati yang akrab disapa Gus Par ini melakukan audiensi ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di Jakarta, guna melobi percepatan pembangunan infrastruktur vital di Kabupaten Karangasem.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Gus Par secara langsung menemui Direktur Pembangunan Indonesia Barat Kedeputian Pembangunan Wilayah, Jayadi, untuk membahas arah kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2026 serta pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2025.

Fokus utamanya adalah pembangunan jaringan irigasi yang kuat dan merata sebagai bagian dari upaya mewujudkan swasembada pangan di Karangasem.

Selain sektor pertanian, Gus Par juga membawa isu krusial di bidang kesehatan. Ia bertemu dengan Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas, Diah Lenggogeni, untuk membahas peningkatan layanan dan fasilitas di RSUD Karangasem. Permintaan peningkatan sarana dan prasarana ini diajukan menyusul tingginya kebutuhan layanan kesehatan masyarakat.

Sebagai bentuk keseriusan, Bupati Karangasem menyerahkan proposal percepatan pembangunan daerah agar dapat masuk dalam skala prioritas lintas kementerian dan lembaga.

“Langkah strategis ini kami ambil agar masyarakat Karangasem bisa segera merasakan manfaat dari pembangunan yang lebih baik, khususnya di sektor pertanian, kesehatan, dan infrastruktur,” tegas Gus Par saat dikonfirmasi, Kamis (22/5/2025).

Ia juga menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi-misi kepemimpinannya bersama Wakil Bupati, Pandu Prapanca Lagosa menuju Karangasem yang Agung Aman, Gigih, Unggul, Nyaman, dan Gemah Ripah Loh Jinawi.

Di pihak Bappenas menyambut baik kunjungan tersebut. Direktur Diah Lenggogeni mengapresiasi langkah langsung yang diambil Bupati Karangasem dan menilai hal itu sebagai bentuk nyata pemimpin daerah yang responsif dan proaktif.

“Ini bukti nyata bahwa Bupati Karangasem tidak hanya bekerja dari balik meja, tapi langsung turun ke pusat, menyuarakan persoalan yang menjadi kebutuhan warganya,” ujar Diah.

Dengan komunikasi intensif ini, diharapkan usulan Karangasem dapat terakomodasi dalam program nasional, sehingga pembangunan di ujung timur Pulau Bali tersebut dapat dipercepat demi kesejahteraan masyarakat.