search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Epos Hindu Ramayana dan Mahabharata Jadi Kurikulum Baru Sekolah Arab Saudi
Jumat, 30 April 2021, 13:25 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Epos Ramayana dan Mahabharata India kuno telah diperkenalkan ke dalam kurikulum sekolah Arab Saudi yang sejalan dengan Visi Saudi 2030.

Dikutip dari Republika, instruktur Yoga Saudi pertama dan Pendiri Arab Yoga Foundation, Nouf al-Marwaii mengunggah sebuah cuitan yang menjadi viral tentang hal tersebut. Dalam cuitannya, ia menyertakan tangkapan layar ujian mata pelajaran ilmu sosial putranya dengan pertanyaan tentang Hindu dan Budha.

“Visi 2030 akan membantu menciptakan generasi yang hidup berdampingan, moderat, dan toleran. Tangkapan layar ujian sekolah putra saya hari ini di ilmu sosial mencakup konsep dan sejarah Hindu, Budha, Ramayana, Karma, dan Mahabharata Dharma. Saya senang membantunya belajar,” tulis al-Marwaii.

Reformasi pendidikan di bawah Visi 2030 adalah bagian dari upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada pendapatan minyak dan mendiversifikasi sektor ekonominya. Proyek itu juga bertujuan untuk menjadi masyarakat yang lebih toleran dan moderat.

Menurut Hindustan Times, elemen penting lain dari budaya India seperti yoga dan Ayurveda pun akan ditambahkan ke silabus sekolah. Awalnya ditulis dalam bahasa Sanskerta, Mahabharata dikatakan sebagai puisi terpanjang yang pernah ditulis.

Ini terkenal karena memasukkan kitab suci Hindu yang paling banyak dibaca dikenal sebagai Bhagavadgita. Bersama dengan Ramayana, ini merupakan bagian dari sejarah Hindu. Sebelumnya, Pangeran Mohammed bin Salman membahas perkembangan dan pencapaian pada peringatan lima tahun Visi 2030 sejak diluncurkan pada 2016 di wawancara televisi nasional.

“Kami telah menyelesaikan banyak masalah di sektor ekonomi, termasuk sektor perumahan dalam lima tahun terakhir sejak meluncurkan Visi 2030,” kata bin Salman.

Dia menambahkan persentase orang yang memiliki rumah sebelum Visi 2030 hanya 47 persen. Sekarang telah meningkat menjadi 60 persen.

“Jumlah pengangguran juga menurun. Sebelum Visi 2030, jumlahnya 14 persen dan sekarang turun menjadi 11 persen tahun ini. Kami bertujuan untuk mencapai tingkat pengangguran pada tahun 2030 sebesar tujuh persen,” ucap dia.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami