search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tepis Stigma Negatif Mantan Napi
Sabtu, 15 Mei 2021, 09:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kakanwil (Kepala Kantor Wilayah) Kementrian Hukum dan HAM Bali, Jamaruli Manihuruk menepis stigma miring yang melekat kepada citra lapas dan mantan narapidana.  

Baginya lapas dan narapidana tidak selalu buruk. Terbukti sejumlah mantan narapidana berhasil mencapai kesuksesan. Seperti Nelson Mandela, tokoh yang memperjuangkan hak warga kulit hitam, yang bertahun-tahun menghabiskan waktunya di penjara, kini menjadi Presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan.

"Selain itu, ada nama Mahatma Gandhi, yang sama, juga pernah masuk tahanan penjara. Begitu juga, Presiden Soekarno dari Indonesia juga pernah masuk penjara," ungkapnya belum lama ini kepada wartawan, di Denpasar. 

Dia menilai, masyarakat tak perlu mengucilkan narapidana. Sebab saat berada di dalam Lapas, umumnya mereka telah menyadari kesalahannya serta telah berkelakuan baik.

"Kita tidak akan keluarkan warga binaan, jika tidak berkelakuan baik. Jika telah memenuhi syarat, apa alasan masyarakat, untuk tidak menerimanya. Kalau pun, mereka keluar, belum tentu, orang yang berada diluar Lapas itu, lebih baik dari mereka," ujarnya. 

Faktanya, setelah mereka keluar, malah yang dari luar, masuk ke dalam penjara. Jadi, mereka yang di luar itu, belum tentu, lebih baik daripada orang yang pernah berada di dalam Lapas. 

"Jangan terlalu melekatkan stigma negatif terhadap warga binaan, yang telah keluar dari Lapas," ungkapnya.

Terhadap ajakan itu, pihak lapas juga telah memberikan pembinaan terhadap warga binaan agar bisa menyadari kesalahannya serta berkelakuan baik.

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami