search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Negara Ini Krisis Pangan, Sebungkus Kopi Harganya Rp1,5 Juta
Senin, 21 Juni 2021, 11:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Negara Ini Krisis Pangan, Sebungkus Kopi Harganya Rp1,5 Juta

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengakui negaranya sedang mengalami krisis pangan yang parah. Dalam pertemuan baru-baru ini, Kim mengatakan pasokan makanan Korea Utara dalam keadaan 'tegang'.

Menyadur Live Mint Sabtu (19/06) beberapa harga barang pokok di ibu kota melambung ke level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara barang-barang non-pokok seperti paket kecil teh hitam sudah naik jadi $ 70 (Rp1 juta), paket kopi bisa lebih dari $ 100 (Rp1,5 juta) dan 1 Kg pisang melonjak jadi $ 45 (Rp650 ribu).

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memperkirakan Korea Utara kekurangan sekitar 860 ribu ton makanan atau lebih dari dua bulan pasokan nasional.

Laporan oleh Radio Free Asia mengklaim beberapa petani Korea Utara diminta menyumbangkan 2 liter urin mereka setiap hari untuk membantu memproduksi pupuk.

Terlepas dari situasi yang mengkhawatirkan, Kim menyarankan perbatasan akan tetap ditutup, dengan menyatakan negara akan mempertahankan “negara anti-epidemi yang sempurna di bawah kondisi saat ini.”

Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran Covid-19. Kini, negara itu bergantung pada China untuk mengisi celah kosong pangan lokal. Akibatnya perdagangan dengan China anjlok.

Negara ini juga berjuang di bawah sanksi internasional, yang diberlakukan karena program nuklir.

Tahun ini di bulan April Kim membuat pengakuan langka tentang kesulitan dan menyerukan pejabat melakukan 'Harduous March' untuk membebaskan rakyat kita dari kesulitan.

The Harduous March adalah istilah yang digunakan oleh pejabat Korea Utara untuk merujuk pada periode kelaparan massal dari tahun 1994 hingga 1998.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami