search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
"Work From Bali" dan Kegiatan Massal Sumbang Kasus Covid-19
Selasa, 22 Juni 2021, 22:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Meski cenderung fluktuatif, kenaikan kasus positif Covid-19 di Bali lima hari terakhir cukup mengejutkan. Sebelumnya tambahan kasus harian di Bali berada di bawah 50, namun kini 100 lebih. 

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Made Rentin yang diwawancarai Senin (21/6) di Sanur, Denpasar Timur menerangkan pergerakan kasus itu telah diamati. Dia mengatakan lonjakan kasus itu disumbang kegiatan-kegiatan massal, baik kegiatan industri, wisata dan kegiatan adat. 

"Kita ketahui ada kebijakan nasional, Work From Bali, yang mengarahkan seluruh kementerian, lembaga dan BUMN, melakukan aktivitas di Bali. Maka konsekuensi logisnya adalah sangat amat mungkin kasus positif ditemukan di Bali," ujarnya.

Mengantisipasi lonjakan kasus dari kedatangan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) itu, Rentin mengatakan unsur pintu masuk Bali yang meliputi bandara dan pelabuhan, melakukan skrining yang ketat. Misalnya di pelabuhan, penumpang yang tak mampu menunjukkan hasil negatif rapid antigen akan dites di tempat, atau dikembalikan ke daerah asal.  

"Memang satu, dua, sempat ditemukan kondisi ekstrem dalam arti saat turun dari pesawat mungkin ditemukan suhu yang tinggi. Sehingga dilakukan treatment dan masa observasi," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali ini. 

Sementara, merebaknya transmisi lokal menurutnya disebabkan dari kegaitan sosial, budaya, adat dan agama. Di Bali, belakangan ini merupakan dewasa ayu atau hari baik melakukan upacara agama seperti menikah, ngaben dan kegiatan kedukaan lainnya. 

"Kita flashback, Surat Keputusan Bersama (SKB) menegaskan kegiatan itu silakan dilaksanakan, tetapi perlu diperkuat penerapan prokes. Di antaranya mengurangi kehadiran orang, dan terpenting prokes harga mati," tuturnya. 

Dia menambahkan, upaya pencegahan terhadap hal itu telah dilakukan oleh Satgas Gotong Royong di tingkat desa. Dia menilai kinerja Satgas Gotong Royong telah cukup baik. Sekurang-kurangnya telah berkoordinasi bersama panitia kegiatan sehari sebelum kegiatan berlangsung untuk mengingatkan penerapan prokes.

"Kami mengimbau dua hal, yakni tetap disiplin prokes, kurangi mobilitas dan tingkatkan imun. Juga taat kepada aturan pemerintah," tegasnya. 

Dia berharap masyarakat ikut mendukung upaya pemerintah dalam mengendalikan pandemi, utamanya menjelang dibukanya pariwisata internasional.

Reporter: bbn/dps



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami