search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wisata Anak Panti Asuhan Dharma Laksana ke Mandalika
Jumat, 8 Oktober 2021, 23:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Wisata Anak Panti Asuhan Dharma Laksana ke Mandalika.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Menjaga mental dan psikis untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitasnya, sejumlah anak dari panti asuhan Dharma Laksana (Hindu) Kota Mataram, NTB, mengadakan tour keliling ke sejumlah obyek wisata di Lombok. 

Bersama anak yatim dari yayasan Awwalul Hidayah (Muslim) Kota Mataram, 40 orang anak panti asuhan ini juga diajak mengunjungi Kawasan pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah.

Di obyek wisata yang bakal menjadi lokasi perhelatan Akbar MotoGP tersebut, anak-anak panti ini mengadakan sejumlah permainan dan game. Mirisnya, dari 40 anak panti ini, mayoritas mereka baru pertama kali mengunjungi kawasan pantai Kuta.

"Padahal di lokasi itu akan menjadi tuan rumah event akbar dunia, yakni MotoGP Mandalika tahun depan," ungkap Furqon Ermansyah atau akrab disapa Rudy Lombok dari Sahabat Pariwisata Nusantara (SAPANA) selaku koordinator acara tour anak-anak panti, Jumat (8/10).

Bergerak bersama sejumlah organisasi dan donatur, anak-anak panti juga diajak keliling gratis ke sejumlah destinasi lain. Yakni di kawasan Desa Leneng, Lombok Tengah. Di mana, anak-anak dikenalkan dengan melihat langsung rumah oksigen. Selain itu, mereka belajar menanam pohon di lokasi tersebut.

Tak hanya itu, produk UMKM yang dihasilkan oleh masyarakat setempat juga diperkenalkan pada anak-anak panti.

“Rangkaian acara yang kita lakukan adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka untuk mencintai produk daerah dan menumbuhkan kesadaran untuk menyanyangi alam sekitar dengan gerakan menanam pohon,” ujar Rudi Lombok.

Sedangkan, untuk kunjungan ke desa tradisional Suku Sasak di Sade, Lombok Tengah. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak mengenal budaya mereka sendiri.

Terlebih, lanjut dia, di Sade juga puluhan anak-anak diajak bermain Peresean atau Perisean. 

Yakni pertarungan antara dua lelaki yang bersenjatakan tongkat rotan (penjalin) dan berperisai kulit kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut Ende).

Kunjungan terakhir dari wisata gratis anak-anak panti Dharma Laksana dan Awwalul Hidayah tersebut, di akhiri dengan bertemu dengan Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana di Pendopo wali kota setempat.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami