search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Dokter Terima Pasien Bocah Usia 12 Tahun Mau Melahirkan
Rabu, 20 Oktober 2021, 14:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Dokter Terima Pasien Bocah Usia 12 Tahun Mau Melahirkan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Seorang dokter menangani pasien yang hendak melahirkan. Cerita tersebut membuat dokter itu tak tega. Video tersebut dibagikan oleh dokter di Malaysia melalui akun TikTok pribadinya @najdah_bo. Dokter tersebut menceritakan pengalamannya yang menangani pasien yang hendak melahirkan.

Dirinya syok ketika mengetahui pasien tersebut merupakan seorang bocah berusia 12 tahun. Bocah 12 tahun itu hendak melahirkan bayinya di rumah sakit tempat dokter tersebut bekerja.

Dokter itu bercerita dirinya kerap menangani kasus hubungan seksual atau pemerkosaan anak di bawah umur 18 tahun. Dirinya mengaku sedih mendapatkan kasus pemerkosaan anak atau hubungan seksual di bawah umur. Dia juga mengaku terkejut ketika mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

"Saya sedih kalau dapat kasus-kasus seperti ini, kadang merasa terkejut kalau ada kasus yang hubungan itu berlaku atas dasar suka sama suka. Mungkin mereka ini dari kecil sudah melihat video porno atau belajar dari kakak adik dan teman-temannya," ujar dokter tersebut.

Menurut dokter tersebut, kasus semacam ini harus menjadi perhatian masyarakat. Selain itu, dia bercerita pernah menangani anak usia 13 tahun yang diperkosa oleh kakaknya.

"Untuk kasus yang mereka suka sama suka kami hanya memberikan nasihat," jelasnya.

Menurutnya, kasus korban pemerkosaan mengundang simpati dan trauma.

"Tapi untuk kasus yang benar-benar pemerkosaan memang membuat simpati. Mereka mungkin mengalami trauma dan kesulitan melupakan kejadian tersebut," ungkapnya.

Dirinya mengatakan, anak-anak seharusnya diberikan pendidikan seksual sejak dini. Hal tersebut agar mereka peka dan lebih berhati-hati.

"Anak-anak akan tahu bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. Boleh dilihat siapapun dan tak boleh dilihat siapapun," tuturnya.

Selain itu, peran orang tua juga menurutnya menjadi hal penting untuk mencegah anak-anak memahami.

"Ibu bapak juga perlu memantau penggunaan ponsel dan tingkah laku anak-anaknya," pungkasnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami