Jalan di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat kembali amblas. Menyusul hujan deras, Jumat (12/11) pagi mengguyur hampir merata di wilayah Lombok. 

Amblasnya bahu jalan di kawasan yang akan menjadi salah satu lokasi menginap para penggemar otomotif WSBK ini, adalah kesekian kalinya. Pada Februari 2021 lalu, dua proyek penataan kawasan di Senggigi menjadi penyelidikan.

Dirreskrimsus Polda NTB karena bermasalah dalam pengerjaannya. Jelang WSBK yang akan digeber 19-21 November, kawasan wisata Senggigi dipilih para penggemar otomotif untuk menginap mengingat fasilitas hotelnya yang sudah lengkap sejak lama.

Amblasnya bahu jalan di sebelah kiri arah Kota Mataram atau tepatnya di atas Pantai Senggigi ini sempat menimbulkan kemacetan di ruas jalan.  Karena pengendara harus berhati-hati melintasi jalan provinsi tersebut. 

Longsoran itu sampai ke besi pembatas jalan yang tepat di bawahnya laut perairan Senggigi. Kemungkinan amblas kembali terjadi di tengah curah hujan yang tinggi di Lombok saat ini.

"Longsoran diperkirakan terjadi pada Kamis (11/11) malam saat hujan tengah lebat," kata salah seorang warga setempat. 

Sebelumnya ruas jalan dimaksud juga sudah amblas, tapi belum selesai diperbaiki. Kemudian diperparah dengan curah hujan yang tinggi sejak dua pekan lalu. Diharapkan, jalan longsor itu harus segera diperbaiki secepatnya karena dikhawatirkan akan semakin melebar. 

Titik longsoran sebenarnya ada di tiga lokasi, yakni, di Batu Layar, Senggigi dan dekat Hotel Pacific. Posisi yang di atas Pantai Senggigi adalah yang paling parah, membuat pengendara takut kala melintasi jalur ini.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat mulai menyelidiki dua proyek penataan kawasan di Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, yang diduga bermasalah dalam pengerjaannya.

Dirreskrimsus Polda NTB Kombes Pol I Gusti Putu Gede Ekawana di Mataram, Rabu (10/2) lalu mengatakan, penyelidikannya ini berawal dari bencana longsor yang mengakibatkan sebagian badan jalan di tebing Jalan Raya Senggigi dekat Cafe Alberto tersebut ambruk.

"Penyelidikannya masih proses puldata (pengumpulan data) dan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan)," kata Ekawana.

Dalam penyelidikannya, Ekawana menugaskan Tim Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda NTB. Surat perintah penyelidikannya, lanjutnya, telah diterbitkan.

Tim yang turun dalam penyelidikan ini juga dikatakan Ekawana telah mengecek kondisi pekerjaan proyek yang berada di titik longsor.

"Di sana tidak dibuatkan tanggul penyangga tanah penopang struktur beton pekerjaan," ujarnya.