search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wanita Ini Sisihkan Gaji Selama 9 Tahun, Kini Bisa Beli 2 Rumah
Rabu, 17 November 2021, 11:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Wanita Ini Sisihkan Gaji Selama 9 Tahun, Kini Bisa Beli 2 Rumah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang wanita di China berhasil beli dua rumah dengan menyisihkan 90 persen gajinya dalam waktu 9 tahun. Karena gaya hidup super hemat ini, ia kerap dicibir pelit oleh orang lain.

Gaya hidup minimalis memang sedang tren di China dengan ratusan ribu orang berbagi 'tips menghemat uang' di grup media sosial pribadi.

Salah satu yang sukses adalah Wang Shenai, wanita 32 tahun dari Nanjing dan anggota dari 400.000 kelompok online bernama Frugal Women's Federation.

Dia populer di antara rekan-rekannya karena teknik penghematan uangnya yang ekstrem, tapi juga memicu kontroversi di kalangan masyarakat terutama setelah wawancaranya viral.

Dalam wawancara itu, Wang Shenai duduk di program Tencent "Talking to Strangers" untuk diskusi strategi penghematan uang dan pandangannya tentang konsumerisme.

Wang tumbuh di rumah kecil yang kumuh dan begitu mendapat pekerjaan, dia mulai menabung untuk beli rumah.

Ia mengatakan paling bahagia ketika menabung dan menghabiskan uang membuatnya cemas sementara mnyisihkan uang memberinya rasa aman.

Selama sembilan tahun terakhir, Wang dan suaminya berhasil menghemat sekitar 90 persen dari pendapatan bulanan mereka sambil membesarkan dua anak.

Hasilnya, mereka bisa membeli dua rumah meskipun orang lain mengatakan gaya hidupnya terlalu ekstrem.

Wang menggunakan barang bekas dan hanya menghabiskan 100 yuan untuk pakaian dalam setahun. Semua pakaiannya adalah sumbangan dari teman-teman yang tidak mau memakainya lagi.

Pengakuan ini telah menarik banyak kritikan online dengan orang-orang memanggilnya "pelit" dan mengklaim dia menderita penyakit mental.

Namun, dia mengatakan tak pernah mendorong siapa pun untuk mengikuti gaya hidupnya dan setiap orang berbeda juga bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan.

Wang mengatakan setelah bekerja di perusahaan periklanan dan pemasaran, dia jadi tahu bahwa merek menciptakan kebutuhan buatan untuk meningkatkan perilaku belanja sehingga orang-orang akan membayar barang yang sebenarnya tidak mampu mereka beli, hanya untuk merasa puas.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami