search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dikeroyok Wali Murid, Jari Tangan Seorang Guru Patah
Sabtu, 4 Desember 2021, 23:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Dikeroyok Wali Murid, Jari Tangan Seorang Guru Patah.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Seorang guru di SMAN 1 HU’U bernama Syarifudin (36 tahun) dikeroyok oleh beberapa keluarga siswanya sendiri di pertigaan Desa Cempi Jaya dan Desa Adu, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu -NTB, Kamis, (2/12) pukul 10.00 WITA. 

Akibat pengeroyokan ini, sang guru mengalami memar pada wajah dan jari manisnya patah. Pengeroyokan ini berawal dari seorang siswa yang berinisial SL merasa tersinggung karena disuruh pulang oleh gurunya. Pasalnya, di depan sekolah ada beberapa siswa dari sekolah lain yang sedang nongkrong dan dicurigai akan terjadinya tawuran antar siswa. 

Karena beberapa kali diingatkan, siswa tersebut mendapat pukulan dari gurunya dengan menggunakan kayu yang diambilnya di jalan. 

Karena tidak menerima perlakuan gurunya, siswa yang masih duduk di kelas XI ini, lalu bergegas pulang dan menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada orang tuanya. 

Tidak berselang lama, tidak hanya bapaknya yang datang tetapi juga kakak lelakinya. Mereka sengaja menunggu di pertigaan menuju Desa Cempi Jaya. Sepulangnya dari sekolah tempatnya mengajar, guru tersebut lalu dihadang.

Sebelum dikeroyok, oknum guru tersebut mencoba menjelaskan persoalan yang sebenarnya, namun tidak mendapatkan respon baik dari wali murid. Bahkan seketika guru tersebut diserang dengan batu, kayu dan pemukulan beberapa kali hingga mengakibatkan wajahnya memar dan jari manisnya patah.

“Awalnya siswa itu saya suruh pulang, karena saya khawatir akan ada perkelahian dengan siswa lain. Karena biasanya rawan perkelahian jika siswa sudah berkumpul, apa lagi dengan sekolah lain dan itu pernah terjadi” ujarnya, dikutip suarasemesta.com.

Pasca kejadian, dengan di dampingi keluarga dan sejumlah guru lainnya, guru Matematika ini melaporkan kejadian tersebut di Polsek terdekat agar dapat diproses secara hukum. 

Penganiayaan dengan mengeroyok terhadap guru Matematika SMAN 1 Hu'u Syarifudin, S.Pd yang dilakukan Siswa Berinisial S dan Keluarganya rupanya tak bisa ditoleransi oleh para guru se kecamatan hu'u. Guna meminta Polisi menindak tegas para pelaku.

Para Guru mendatangi Polsek Hu'u. Jum'at (3/12) sekitar Pukul 10.10 WITA. Para guru se kecamatan Hu'u yang dipimpin oleh Ketua Cabang PGRI Kecamatan Hu'u Amirudin, semulanya berkumpul di Kantor UPTD Dikpora Kecamatan Hu'u dan kemudian melakukan aksi solidaritas.  

Menuntut para pelaku penganiayaan terhadap Syarifudin S pd ditindak tegas dan diadili seadil-adilnya. Menurutnya, kalau kejadian seperti ini dibiarkan atau damai, maka akan terjadi hal-hal yang sama seperti yang dialami oleh korban.

Menanggapi Itu, Kapolsek Hu'u IPDA Agustamin SH  mengharapkan kepada guru-guru agar sabar dulu. Pasalnya ia dan anggotanya akan tetap proses sesuai hukum yang berlaku. 

"Kami bersama anggota sudah sering menangani kasus seperti ini, Akan tetapi hal yang serupa terjadi lagi di wilayah Kecamatan Hu'u, silakan para guru mengawal kasus ini sampai ke pengadilan, Dan kami selaku pihak Kepolisian akan melakukan penindakan keras dan mengawal sampai pengadilan," ucap Kapolsek. 

Mendengar pernyataan Kapolsek, para guru yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut langsung membubarkan diri dengan tertib.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami