search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Banjar Berseri Astra Tegeh Sari Gelar Dharma Wacana
Sabtu, 12 Februari 2022, 11:30 WITA Follow
image

beritabali/ist/Banjar Berseri Astra Tegeh Sari Gelar Dharma Wacana

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Banjar Tegeh Sari Tonja, Denpasar berpartisipasi dalam HUT Kota Denpasar dengan menggelar Dharma Wacana secara hybrid atau offline terbatas dan online via youtube.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Dr. I Komang Indra Wirawan. S,Sn., M.FIL.H, Dosen Universitas PGRI Mahadewa Indonesia yang juga Wakil Ketua PHDI Kota Denpasar, Sabtu (12/2/2022). 

Tema yang diambil "Fenomena Gerubug Agung"  melalui Ngelawang, Melancaran dalam Pandemi Covid-19. Menurut ketua panitia I Gede Agus Wiradana yang juga sebagai Ketua Kebun Berdaya Krama bahwa kegiatan dharma wacana merupakan satu bagian dari semarak Banjar Berseri Astra Tegeh Sari, Astra Grup Bali telah memilih tegeh sari menjadi binaannya. 

"Di tegeh sari semua unit banjar sudah melakukan kegiatan rutin melakukan aktivitasnya masing-masing, inilah yang ingin kita munculkan seperti senam lansia, workshop kebun membuat pupuk organik cair untuk mendukung program dinas ketahanan pangan kota denpasar yang selama ini mendampingi tegeh sari dengan 3 kebun melalui program ketahanan pangan lestari termasuk dalam kegiatan semarak ini," ungkapnya. 

Kegiatan lain yang semarak, kata dia, ada juga praktek membuat turunan eco enzime dari komunitas eco enzyme nusantara yang ada di banjar tegeh sari dan kegiatan lainnya. 

Khusus dharma wacana dilaksanakan oleh Paiketan Yowana Padma Astiti yang tujuaannya agar mendapatkan pencerahan rohani sekaligus juga menggali adat dan budaya yang sudah ada di bali selama ratusan tahun. 

Menurut Krisna Aditia, Ketua Paiketan Yowana Padma Astiti tema yang diambil sangat kekinian dan sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu. Ketika gering biasanya sesuhunan masing-masing pura melancaran atau istilah sekarang ngelawang. 

"Harapannya dengan ini kita semua bangkit kembali, sesuluh di bali sudah ada tinggal dimodifikasi dengan tambahan selalu menerapkan prokes," tutupnya.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami