search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tabanan Genjot Vaksinasi Booster Usia 18 Tahun ke Atas
Sabtu, 12 Maret 2022, 09:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tabanan Genjot Vaksinasi Booster Usia 18 Tahun ke Atas.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Dinas Kesehatan Tabanan saat ini sedang menggenjot vaksinasi booster atau tahap ketiga pada kelompok usia 18 tahun ke atas. Hingga Kamis (10/3), capaian vaksinasinya telah mencapai 36 persen.

“Kalau yang dewasa, lansia, dan lain-lainnya sudah jalan,” jelas Kepala Diskes Tabanan, dr I Nyoman Susila, Jumat (11/3).

Vaksinasi di kelompok usia 18 tahun ke atas sedang diprioritaskan karena juga menjadi target Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. “Pemprov kan juga menargetkan ini,” terangnya.

Soal kelompok anak-anak, usia enam sampai 12 tahun, Susila mengatakan, belum ada petunjuk dari Pemerintah Pusat maupun provinsi terkait itu.

"Selain itu, rata-rata kelompok usia enam sampai 12 tahun jarak vaksinasi dosis kedua dan ketiga belum sampai enam bulan," paparnya.

Selain soal vaksinasi, Susila menyebutkan pihaknya sedang mengamati tren perkembangan Covid-19 di tingkat kabupaten yang dalam dua minggu terakhir cenderung menurun.

Mantan Direktur BRSUD Tabanan ini menyebutkan, tentu akan berpengaruh terhadap tingkat keterisian ruang isolasi di beberapa rumah sakit yang diprioritaskan bagi mereka yang bergejala berat, sedang, atau ringan dengan penyakit penyerta.

Demikian juga dengan isolasi terpusat (isoter) bagi yang kasus terkonfirmasi positif ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Menurutnya, dalam dua minggu terakhir, tren keterisian ruang atau bed occupancy rate (BOS) di ruang isolasi manapun cenderung kosong. Baik yang di rumah sakit maupun di hotel yang berada di bawah pengelolaan Pemprov Bali.

Kajian mengenai kondisi tingkat keterisian ruang isolasi ini, kata dia, telah disusun ke dalam bentuk kajian. Susila mengatakan, perlu memastikan lagi apakah kajian itu telah sampai ke Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19. Untuk diputuskan apakah perlu isoter lagi atau tidak. 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami