search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jelang Galungan, Pengusaha Dupa Kebanjiran Pesanan
Kamis, 2 Juni 2022, 14:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jelang Galungan, Pengusaha Dupa Kebanjiran Pesanan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pengusaha dupa kebanjiran pesanan menjelang Hari Raya Galungan karena dupa memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya umat Hindu.

Pengusaha Dupa Banjar Pemaron Delodan, Munggu, Mengwi, Badung, Ni Nyoman Yulianingsih mengatakan peningkatan penjualan juga disebabkan pemasaran dilakukan online sehingga mampu menjangkau pasar lebih luas.

"Dupa merupakan kebutuhan khusus bagi umat hindu, sehingga untuk Hari Raya Galungan kami sangat kewalahan. Akhirnya membuat stok menjadi sangat sedikit atau minim," katanya, Rabu (1/6) di kediamanya.

Ia memperkirakan persentase penjualan mengalami peningkatan hampir 90 persen dibandingkan hari-hari biasanya. Selain itu, kata dia, saat Pandemi penjualan justru mengalami peningkatan. 

Ini, menurutnya karena banyak karyawan yang bergerak di pariwisata dirumahkan sehingga dapat direkrut sebagai reseller secara online.

Per hari, ia mampu memproduksi 1.000 dupa dengan berat 1 kg sampai 650 gram. Harga ditawarkan beragam mulai 5 ribu rupiah sampai 35 ribu rupiah.

"Yang paling diminati kemasan 650 gram karena para reseller membuat paket dupa jadi 100 ribu bisa dapat 5 sampai 10 dupa," sebutnya.

Sejauh ini, pihaknya melakukan pemasaran ke luar daerah juga seperti Lombok, Sulawesi, dan Lampung. Untuk yang paling gencar di Lampung dengan pengiriman seminggu bisa 3 kali. Meski sederhana, pemasaran online terbukti sangat efektif dan efisien.

"Jadi pasar sudah terjadi secara online sehingga menyebarkan produk lebih luas dari pasar tradisional," ungkapnya.

Menurutnya, kendala dihadapi di usaha dupa terkendala bahan baku batok kelapa sehingga harus mendatangkan dari Medan. 

Dirinya berharap semoga pemerintah dapat mendukung membantu pemasaran para UMKM.

Sementara, salah satu konsumennya, Made Osa mengaku mulai membeli dupa untuk persiapan Hari Raya karena akan dibagikan kepada keluarganya.

"Ya, rencana akan dipakai saat hari raya nanti dan akan diberikan sebagian kepada keluarga di kampung," pungkasnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami