Harga Kopi Kintamani Naik, Petani Semakin Semangat
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Permintaan pasar terhadap kopi Kintamani terus meningkat. Kondisi ini berdampak positif terhadap harga jual di tingkat petani, sekaligus mendorong semangat petani untuk meningkatkan hasil panennya.
Kopi Kintamani memang dikenal memiliki ciri khas rasa yang berbeda dan tidak dapat ditemukan di daerah lain. Cita rasa khas inilah yang membuat harga kopi Kintamani terus mengalami kenaikan.
Seperti diungkapkan oleh salah satu petani kopi di Banjar Luahan, Desa Belantih, Kintamani, Bangli, I Wayan Selamat. Ia menyebutkan, sejak beberapa pekan terakhir harga kopi arabika petik merah sudah menyentuh angka Rp15 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp12 ribu per kilogram.
"Namun demikian, pada panen raya harganya diperkirakan akan terus melonjak hingga di angka Rp18 ribu perkilonya," jelasnya.
Selamat mengaku sangat bersyukur dengan kenaikan harga ini. Kabar baik ini menjadi motivasi bagi dirinya dan petani lainnya untuk terus meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan.
Saat ini, dari luas lahan 1,5 hektar, sekali panen petani bisa menghasilkan kopi petik merah sebanyak 200 kilogram dengan durasi panen dua minggu sekali. Meski demikian, pihaknya masih kewalahan memenuhi permintaan pasar yang mencapai 500 kilogram. Hal ini disebabkan keterbatasan kapasitas peralatan pengolahan yang dimiliki.
Dengan semakin meningkatnya harga kopi di pasaran, diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk menekuni dunia pertanian, khususnya sektor kopi. Sehingga ke depan, sektor pertanian di Bangli bisa terus berkembang.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/bgl