search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Eks Presiden Rusia: "Hari Penghakiman" Akan Datang
Senin, 18 Juli 2022, 08:40 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Eks Presiden Rusia:

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan penolakan Ukraina dan kekuatan Barat untuk mengakui kendali Moskow atas Krimea menimbulkan ancaman sistemik bagi Rusia dan setiap serangan luar di kawasan itu akan dibalas dengan "Hari Penghakiman".

Adapun, Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dari Ukraina pada 2014 setelah seorang presiden pro-Moskow di Kyiv digulingkan. Moskow kemudian juga mendukung separatis bersenjata pro-Rusia di wilayah Donbas di Ukraina timur.

"Hari Penghakiman akan datang dengan sangat cepat dan keras. Akan sangat sulit untuk dihindari," katanya, seperti dilansir kantor berita TASS, dikutip Senin (18/7/2022).

Medvedev tidak memerinci ancaman tersebut, tetapi sebelumnya telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang bahayanya mencoba untuk menghukum kekuatan nuklir seperti Rusia atas tindakannya di Ukraina. Menurutnya, hal tersebut dapat membahayakan umat manusia.

Komentarnya itu dilayangkan sehari setelah seorang pejabat Ukraina menyatakan bahwa Krimea, yang sebagian besar dunia masih akui sebagai bagian dari Ukraina, dapat menjadi target rudal HIMARS buatan AS, yang baru-baru ini dikerahkan oleh Kyiv saat memerangi pasukan Rusia.

Sebelumnya, pada hari Minggu kantor berita Interfax mengutip Medvedev mengatakan kepada veteran Perang Dunia Kedua bahwa jika ada negara lain, baik itu Ukraina atau negara-negara NATO, percaya bahwa Krimea bukan Rusia, maka itu adalah ancaman sistemik bagi Rusia.

"Ini adalah ancaman langsung dan eksplisit, terutama mengingat apa yang terjadi di Krimea. Krimea dikembalikan ke Rusia," kata Medvedev, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia.

Vadym Skibitskyi, seorang pejabat di intelijen militer Ukraina, mengatakan Rusia telah melakukan serangan di wilayah Ukraina dari Krimea dan Laut Hitam sehingga wilayah tersebut merupakan target yang dibenarkan.

Perlu diketahui, Krimea memiliki kepentingan strategis khusus bagi Rusia karena mencakup markas besar armada Laut Hitamnya di Sevastopol.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami