Temuan Mantra di Rumah Kalideres Tertulis di Atas Secarik Kain
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Polisi menyatakan mantra di rumah satu keluarga Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tertulis di atas kain, bukan pada kertas atau buku.
"(Mantra ada) di kain, ada beberapa," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat dikonfirmasi, Rabu (30/11).
Kendati demikian, Hengki belum menjelaskan lebih lanjut ihwal tulisan mantra tersebut. Termasuk, soal jenis bahasa mantra tersebut.
"Lagi kami teliti," ucap Hengki.
Empat orang yang merupakan satu keluarga itu ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11). Keempat korban tewas itu yakni Rudiyanto, Reni Margaretha, Dian, serta Budiyanto.
Hampir tiga pekan penyelidikan, polisi baru berhasil mengungkap bahwa Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak bulan Mei. Sedangkan Dian, diduga menjadi orang yang paling terakhir meninggal dunia.
Hengki mengatakan pihaknya saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan patologi anatomi untuk menyimpulkan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres
"Mengenai sebab-sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang didalami para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM/ Universitas Indonesia," kata Hengki.
Disampaikan Hengki, pihaknya juga masih terus mendalami soal motif kematian para korban lewat metode autopsi psikologis.
"Tim Asosiasi psikologi forensik Masih terus mendalami motif Psikologis kematian melalui otopsi psikologis. Scientific crime investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," tuturnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan memastikan bahwa kematian satu keluarga di Kalideres itu bukan disebabkan keracunan.
"Kasus Kalideres itu sementara ini yang bisa disampaikan bahwa dalam penyebab kematian empat orang ini dalam satu keluarga itu tidak ditemukan meninggal karena keracunan," kata Zulpan saat dihubungi, Selasa (29/11).
Teranyar, polisi menemukan fakta bahwa salah satu korban tewas bernama Budiyanto disebut aktif melakukan sebuah ritual.
"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Alm Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangannya, Selasa (29/11).(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net