search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bocah Paud di Jembrana Digigit Anjing Positif Rabies Berisiko Tinggi
Selasa, 31 Januari 2023, 09:46 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bocah Paud di Jembrana Digigit Anjing Positif Rabies Berisiko Tinggi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Berdasarkan hasil dari laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, anjing yang menggigit bocah dan guru di tempat pendidikan anak usia dini (PAUD) Kelurahan Pendem, positif rabies.

Maka itu, bocah yang digigit memerlukan perhatian khusus, karena digigit pada bagian tubuh risiko tinggi. Meskipun sudah mendapatkan vaksin antirabies, (VAR), perlu suntikan serum antirabies (SAR).

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana I Made Dwipayana mengatakan, ketika terjadi gigitan risiko tinggi maka harus dilakukan penyuntikan SAR. Penyuntikan dengan kombinasi VAR dan SAR.  "Satu dosis saja kalau suntikan SAR," jelasnya.

Gigitan hewan penular rabies (HPR), terutama anjing yang masuk kategori risiko tinggal rabies pada ujung jari dan dari leher ke atas. Gigitan bagian pipi juga masuk dalam risiko tinggi yang harus mendapat SAR, seperti yang terjadi pada bocah dari PAUD beberapa waktu lalu. 

"Perlu disuntik SAR, jika positif rabies anjing yang menggigit karena pada areal berbahaya," ungkapnya.

Sementara itu, bocah yang digigit anjing pada bagian pipi sudah mendapat VAR pertama dan kedua. Suntikan VAR pertama setelah terjadi gigitan pada 24 Januari lalu. Suntikan VAR kedua, Selasa (32/1). 

"Penyuntikan SAR tetap dilakukan sesuai dengan jadwal," ungkapnya.

Dwipayana menegaskan, hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, sudah disediakan SAR untuk bocah yang digigit anjing pada bagian pipi. 

"Nanti sore (kemarin) mungkin SAR baru sampai dari Provinsi. Kalau sudah datang SAR, anak yang digigit akan diarahkan ke rumah sakit untuk penyuntikan SAR," tegasnya.

Karena saat ini tidak ada SAR di Jembrana, maka alternatifnya harus dibawa ke rumah sakit yang ada stok SAR. Penyuntikan SAR perlu dilakukan jika gigitan di areal berbahaya, harus SAR karena reaksi lebih cepat karena berupa serum. 

Beruntung, saat ini Dinas Kesehatan Provinsi memiliki stok SAR, sehingga bisa segera diberikan kepada bocah yang digigit.

Dokter Dwipayana menyampaikan, SAR saat ini belum ada. SAR tahun lalu dengan jumlah terbatas, tahun ini sudah ada rencana pengadaan SAR sekitar bulan April. Jumlah pengadaan sesuai dengan anggaran yang ada, karena saat ini sulit mendapatkan SAR masih cek e -katalog, jika sudah ada langsung pesan.  

"Karena kebutuhan, akan ada pengadaan SAR nantinya untuk antisipasi kasus gigitan risiko tinggi," terangnya.

Seperti diketahui, anjing liar mengamuk di pendidikan anak usia dini (PAUD) Lingkungan Satria, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Selasa (24/1). Dua orang menjadi korban gigitan, seorang guru dan murid yang sedang berada di PAUD.

Berdasarkan hasil uji sampel otak anjing ke laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, anjing warna hitam yang menggigit positif rabies. Sampel positif tersebut 5 dari total 7 sampel otak anjing yang dibawa ke laboratorium. 

Dengan tambahan kasus 5 positif baru, maka jumlah positif rabies di Jembrana sebanyak 12 kasus selama bulan Januari. Jumlah ini, dibandingkan Januari tahun lalu rendah, dimana selama Januari 2022 terjadi 29 kasus positif rabies.

Karena sudah ada hasil positif rabies, maka Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana segera menjadwalkan lagi vaksinasi HPR untuk menyasar HPR yang belum divaksin pada saat vaksinasi sebelumnya. 

"Kami sudah jadwalkan vaksinasi di zona merah rabies untuk menyasar HPR yang belum divaksin," kata Kepala Bidang Keswan - Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana I Wayan Widarsa.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami