Sembilan Negara Yang Kecam Pembakaran Al Quran, Termasuk AS
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, mengecam aksi pembakaran Al Quran dari politikus sayap kanan berkewarganegaraan Swedia-Denmark Rasmus Paludan pekan lalu. Pada 21 Januari, Paludan membakar Al Quran di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm.
Pada 27 Januari, ia juga melancarkan aksi serupa di depan Kedubes Turki di Copenhagen, Denmark. Tindakan itu menuai protes dari banyak pihak. Berikut deret negara yang kecam aksi Paludan.
1. Turki
Kementerian Luar Negeri Turki mengecam keras aksi pembakaran Al Quran di depan Kedubes Turki di Stockholm.
"Kami mengecam tindakan provokasi ini yang jelas mencirikan kebencian," demikian menurut Kemlu Turki, seperti dikutip AFP.
Presiden Recep Tayyip Erdogan juga murka usai insiden itu mencuat. Ia sampai-sampai memperingatkan Swedia tak perlu berharap mendapat restu dari Turki untuk masuk NATO.
Swedia tengah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut. Untuk bisa menjadi anggota NATO, calon harus mengantongi izin seluruh anggota NATO.
2. Swedia
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson juga mengecam tindakan Paludan. Ia mengatakan kebebasan berekspresi memang bagian fundamental dari demokrasi, tetapi bukan berarti bisa bertindak semaunya.
"Membakar buku-buku yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat tidak sopan," kata Kristersson, seperti dikutip AFP.
Ia kemudian berujar,"Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan peristiwa di Stockholm hari ini."
3. Indonesia
Kementerian Luar Negeri Indonesia turut mengecam pembakaran Al Quran yang dilakukan Paludan.
"Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al Quran oleh Rasmus Paludan, politisi Swedia, di Stockholm (21/1)," demikian pernyataan Kemlu di Twitter pada Minggu.
Kemlu menyebut aksi penistaan kitab suci itu melukai dan menodai toleransi umat beragama. Mereka juga menggarisbawahi kebebasan ekspresi harus dilakukan secara bertanggung jawab.
Selain itu, Kemlu juga memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia buntut insiden itu.
4. Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim juga mengecam pembakaran kitab suci umat Muslim itu. Anwar menilai aksi itu merupakan provokasi besar. Ia lantas meminta pemerintah Stockholm mengambil tindakan untuk melawan pelaku kejahatan.
"[Pemerintah Swedia] juga [harus] mengambil langkah drastis di masa depan untuk menekan tanda-tanda kebangkitan Islamofobia," ujar Anwar, seperti dikutip South China Morning Post.
5. Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir mengecam pembakaran Al Quran dan menyebut aksi itu sebagai tindakan tercela.
"Praktik ekstrimis ini tak sesuai dengan nilai-nilai menghormati orang lain, kebebasan berkeyakinan, hak asasi manusia, dan kebebasan fundamental manusia," demikian pernyataan resmi Kemlu Mesir.
6. Qatar
Qatar menjadi negara Arab yang meluncurkan kecaman atas aksi Paludan.
"Insiden keji ini merupakan tindakan penghasutan dan provokasi serius terhadap lebih dari dua miliar Muslim di dunia," menurut pernyataan Kemlu Qatar.
7. Maroko
Maroko juga menyampaikan kecaman pembakaran Al Quran di Swedia.
"Tindakan penuh kebencian ini, yang menyinggung perasaan lebih dari satu miliar Muslim, dapat memicu kemarahan dan kebencian antar agama dan masyarakat," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Maroko, dikutip Anadolu Agency.
8. Amerika Serikat
Tak hanya negara mayoritas Islam, negara yang kerap mengkampanyekan kebebasan, Amerika Serikat, juga turut mengecam pembakaran Al Quran oleh Paludan.
"Membakar kitab-kitab suci merupakan tindakan yang sangat tak sopan. Itu menjijikan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dikutip AFP.
Uni Emirat Arab (UEA) juga mengutuk insiden tersebut. Pemerintah Dubai juga menegaskan penolakan atas praktik yang mengganggu stabilitas.
"[Kami menegaskan] penolakan terhadap semua praktik yang bertujuan mengacaukan keamanan dan stabilitas yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan dan moral," demikian menurut pemerintah UEA.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net