search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jurnalis Ditahan Usai Liput Kebocoran Kereta Kargo Bahan Kimia
Kamis, 16 Februari 2023, 05:41 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Jurnalis Ditahan Usai Liput Kebocoran Kereta Kargo Bahan Kimia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang wartawan ditangkap usai melaporkan berita mengenai insiden kereta kargo yang anjlok ketika membawa bahan kimia berbahaya di Ohio, Amerika Serikat.

Insiden yang terjadi akhir pekan lalu itu memicu kebakaran hingga kepulan asap gas berbahaya di daerah sekitar. Koresponden berita bernama Evan Lambert dilaporkan ditahan karena masuk tanpa izin untuk meliput konferensi pers soal kecelakaan kereta tersebut.

NewsNation melaporkan Lambert dibekuk pada Rabu di gimnasium sekolah dasar di Palestina Timur kala Gubernur Ohio Mike DeWine memberikan keterangan.

"Lambert ditahan selama sekitar lima jam sebelum dibebaskan dari penjara," demikian laporan NewsNation, dikutip Associated Press, Jumat (10/2).

Fotografer yang saat itu bersama Lambert, Preston Swigart, mengatakan polisi mendekati Lambert dan memintanya berhenti bicara kala konferensi pers berlangsung. Saat itu, Lambert memang sedang melakukan laporan langsung di waktu yang sama dengan konferensi pers DeWine.

Usai melakukan siaran langsung tersebut, Lambert pun diseret paksa keluar dari acara oleh pihak berwenang.

Dari sudut pandang mereka, Lambert tidak mematuhi aturan," kata Swigart kepada NewsNation.

"Gimnasium merupakan tempat yang bergema ... Jadi saya kira mereka tidak menyukai fakta bahwa ada suara yang menyaingi gubernur yang sedang bicara, meskipun beliau bicara di ujung lain gimnasium."

Kepala Biro Washington NewsNation, Mike Viqueira, mengatakan penangkapan Lambert merupakan pelanggaran terhadap Amandemen Pertama Konstitusi AS. Amandemen Pertama merupakan undang-undang yang salah satunya mengatur soal kebebasan pers.

"Lambert masih bisa didakwa atas perbuatan yang melanggar aturan dan menerobos tanpa izin," bunyi pernyataan NewsNation.

Menanggapi penangkapan ini, DeWine mengatakan bahwa dia tidak mengizinkan penangkapan DeWine. 

Dia juga menegaskan bahwa jurnalis memiliki "hak" untuk meliput berita selama konferensi pers berlangsung.

"Jika seseorang dihentikan untuk melakukan hal itu, atau diberitahu bahwa mereka tidak boleh melakukannya, itu jelas salah," kata DeWine usai konferensi pers.

Kantor DeWine tak lama juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut sang gubernur tidak melihat insiden penangkapan itu terjadi lantaran terhalang kamera yang berkerubung di hadapannya.

Meski begitu, DeWine mengaku mendengar "ribut-ribut di belakang gimnasium".

"[DeWine] selalu menghormati hak media untuk meliput secara langsung sebelum, selama, dan setelah konferensi persnya," bunyi pernyataan kantor DeWine.

Kantor Administrasi Sheriff Columbiana County melaporkan bahwa penangkapan itu dilakukan oleh petugas dari Departemen Kepolisian Palestina Timur. Namun mereka tak memberikan penjelasan lebih lanjut saat dimintai keterangan.

Konferensi pers DeWine itu sendiri terjadi setelah sebuah kereta kargo anjlok di dekat perbatasan negara bagian Ohio-Pennsylvania pada Sabtu (4/2).

Kecelakaan itu sampai menyebabkan kebakaran dan kebocoran gas berbahaya. Kereta kala itu memang membawa bahan berbahaya seperti vinil klorida.

Vinil klorida dianggap karsinogenik oleh Institut Kanker Nasional AS. Zat ini digunakan untuk membuat pipa PVC plastik putih yang biasa digunakan dalam pipa ledeng.

Meski begitu, otoritas berwenang melaporkan tak ada korban jiwa maupun luka akibat insiden tersebut.

Setelah dibebaskan, Lambert mengaku kondisinya baik-baik saja. Dia juga mengaku tak mengira dirinya akan ditangkap kala bertugas. Dia pun berharap kejadian yang dialaminya itu tak terulang kembali.

"Saya baik-baik saja sekarang. Ini adalah hari yang sangat panjang," kata Lambert.

"Tidak ada jurnalis yang menduga bakal ditangkap saat bekerja. Saya pikir itu merupakan hal yang sangat penting untuk dipastikan tak terjadi lagi di negara kita."(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami