search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Menkes: Daripada Beli Rokok, Mending Beli Telur Untuk Anak
Kamis, 23 Februari 2023, 06:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Menkes: Daripada Beli Rokok, Mending Beli Telur Untuk Anak

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau orang tua untuk melakukan upaya-upaya pencegahan stunting. Hal itu disampaikan Budi usai meninjau Posyandu Balita Cempaka 3, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).

Mulanya, Budi mengimbau para orang tua untuk disiplin mengawasi kesehatan anaknya. Caranya dengan menimbang perkembangan berat badan anak setiap bulan di fasilitas kesehatan.

Orang tua, kata Budi, juga mesti memiliki pengetahuan untuk meningkatkan gizi anak. Ia menjelaskan apabila berat badan anak tak kunjung naik, maka orang tua dapat memberikan satu butir telur kepada anaknya.

"Jadi timbang (beratnya) tiap bulan,enggak naik, kasih telur sebutir. Telur itu satu kilo, saya enggak tahu di DKI, bapak Gubernur jagain harga ya, itu harganya bisa geser-geser. kadang Rp30 ribu, Rp20 ribu, Rp32 ribu. Kalau enggak salah sekali beli dapatnya berapa? 16 (butir) ya?" jelas Budi.

"Jadi bayangin, dengan Rp30 ribu bisa dapat 16 telur cukup buat si bayi 16 hari. Daripada dipakai buat ngerokok bapak-bapaknya itu mungkin bisa habis Rp10 ribu sehari, mendingan beliin telur buat anak-anaknya," sambung Budi.

Budi kembali mengimbau ibu-ibu untuk mengalokasikan dana rumah tangga untuk membeli telur untuk anak ketimbang membeli rokok para bapak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mencanangkan program penurunan angka prevalensi stunting hingga tahun 2024. Jokowi ingin prevalensi turun ke 14 persen sebelum ia mengakhiri masa jabatan.

Pada 2014, angka prevalensi stunting Indonesia sebesar 34 persen. Angka itu terus menurun setiap tahun. Pada 2022, prevalensi stunting ada di angka 21,6 persen.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami