search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
ODGJ Terpasung di Buleleng Akhirnya Dievakuasi, Kerap Mengamuk Cederai Orang
Selasa, 28 Februari 2023, 09:16 WITA Follow
image

beritabali/ist/ODGJ Terpasung di Buleleng Akhirnya Dievakuasi, Kerap Mengamuk Cederai Orang.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng langsung memberikan respon cepat berkaitan adanya orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) di Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan Buleleng yang terpasung dengan kaki terikat di dalam sebuah kamar gelap di tempat tinggalnya.

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, dr.Sucipto,S.Ked.,M.A.P., langsung mendatangi lokasi atau tempat tinggal Luh Suparwati (43) pada Senin 27 Februari 2023. Setelah melihat langsung kondisi pasien yang dipasung, Kadiskes berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Jiwa (RSUJ) Provinsi Bali di Bangli agar pasien bisa dirujuk langsung. 

“Setelah kita mengetahui ada ODGJ yang dipasung kita bersama Tim langsung turun ke lokasi dan melihat langsung kondisi yang terjadi serta melakukan koordinasi dengan keluarga termasuk pihak-pihak terkait agar bisa dilakukan penanganan dengan cepat dan baik,” ungkap Kadiskes Buleleng, dr. Sucipto.

Kadiskes Sucipto menyebutkan, dari pendekatan dengan keluarga diketahui pemasungan dilakukan lantaran pasien sering bertindak agresif dan mengamuk, kurang kooporatif dan sudah sempat dirawat di RSUJ.

“Namun, saat pasien sudah dipulangkan, pasien kembali mengamuk dan menyerang keluarga serta masyarakat sekitar sehingga membuat masyarakat resah. Kondisi tersebut yang kemudian memaksa keluarga untuk memasung pasien agar tidak lagi menyerang masyarakat sekitar,” beber Sucipto.

Upaya penanganan dan melakukan evakuasi dari dalam ruangan tempat Suparwati dipasung diakukan. Diskes Buleleng langsung melakukan koordinasi dengan Puskesmas Kubutambahan 2 untuk membawa dan merujuk ke RSUJ Provinsi Bali di Bangli.

Sebelumnya, Luh Suparwati dipasung dengan kaki terikat di dalam sebuah kamar gelap di tempat tinggalnya, hingga kemudian mendapat perhatian Suryani Institute for Mental Health (SIMH). 

Atas kondisi itu, SIMH mendesak orangtuanya Wayan Mara (68) untuk mendapat penanganan di RSUJ Bangli. Luh Suparwati adalah penderita ganggaun jiwa yang sudah akut. 

Sekitar tahun 2009, Suparwati pernah mendapatkan penanganan dari SIMH (Suryani Institute for Menatl Health). Kondisinya sempat semakin membaik. Namun kemungkinan karena keterlambatan penanganan pemberian obat dari keluarga Suparwati sempat kambuh dan ngamuk. 

Bahkan Suparwati sempat mencederai beberapa orang di kampungnya termasuk bapaknya sendiri hingga tangan kelingkingnya mengalami cacat seumur hidup.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami