search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokumen Militer AS Bocor Disebut Sangat Bahaya Bagi Ukraina
Selasa, 11 April 2023, 20:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Dokumen Militer AS Bocor Disebut Sangat Bahaya Bagi Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kebocoran dokumen rahasia militer Amerika Serikat disebut-sebut punya konsekuensi mematikan bagi warga Ukraina.

Pejabat top Demokrat di Komite Intelijen Dewan Perwakilan Amerika Serikat Jim Himes mengatakan dokumen-dokumen itu, apabila asli, bisa digunakan Rusia untuk menghentikan upaya intelijen "menyelamatkan nyawa" warga Ukraina.

"Tidak akan sulit bagi Rusia untuk memotong upaya pengumpulan [intelijen] yang mungkin telah menyelamatkan nyawa tiap hari," kata Himes seperti dikutip CNN, Senin (10/3).

Himes mengatakan kebocoran dokumen intelijen tersebut bisa memicu dampak yang buruk untuk Ukraina di medan perang.

"Apa pun yang menunjuk pada sumber dan metode membawa risiko yang sangat nyata bahwa sumber dan metode itu hilang," ujarnya.

"Dan itu bisa berarti orang terbunuh, itu bisa berarti teknologi ditutup. Dan itu bisa diterjemahkan menjadi hasil yang buruk di medan perang," lanjut dia.

Himes juga menekankan bahwa dia belum diberi arahan mengenai dokumen rahasia tersebut, yang kini disebut membuat panik Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon. Ia juga tidak bisa secara independen mengklaim keasliannya.

Kendati demikian, para pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa dokumen-dokumen itu tampak nyata.

Soal kebocoran ini, Himes mengaku khawatir bahwa sekutu dekat AS seperti Australia, Kanada, Inggris, dan Selandia Baru "mungkin (akan) berpikir dua kali untuk berbagi (dokumen) intelijen mereka yang paling sensitif" karena insiden ini.

Para pejabat AS, sementara itu, mengatakan bahwa kebocoran dokumen menyebabkan Pentagon memperketat aliran dokumen yang sangat sensitif semacam itu.

Insiden kebocoran dokumen ini memang menggemparkan intelijen AS karena disebut-sebut sebagai penerobosan keamanan paling serius sejak insiden lebih dari 700 ribu dokumen Washington muncul di WikiLeaks pada 2013 silam.

Insiden kali ini merebak sejak bulan lalu, ketika puluhan dokumen berlabel "Rahasia" dan "Sangat Rahasia" beredar di sejumlah situs, mulai dari Discord dan 4Chan.

Namun, dokumen-dokumen ini baru menjadi sorotan setelah The New York Times memberitakan mengenai kebocoran itu dalam pemberitaan pada pekan lalu.

Sebagaimana dilansir Russia Today, satu sumber pemerintahan AS mengatakan kebocoran dokumen ini menimbulkan "tingkat kepanikan yang tinggi" di Pentagon.

Kebocoran ini juga memicu amarah sejumlah negara yang berkaitan dengan dokumen-dokumen rahasia itu, termasuk Ukraina.

Salah satu dokumen yang bocor memang mengungkap detail perang antara Rusia dan Ukraina. Pejabat senior Ukraina menyebut dokumen itu mengungkap informasi yang selama ini mereka rahasiakan dari Rusia.

"Soal kerentanan terkait kekurangan amunisi dan data medan perang," demikian kutipan dokumen itu.

Sejumlah besar dokumen sensitif itu juga memberikan penilaian soal kesiapan dan korban pertempuran Rusia-Ukraina, jadwal untuk pelatihan dan pengiriman peralatan, serta informasi taktis lainnya.

Selain soal konflik Rusia-Ukraina, sebagian dokumen juga membahas masalah-masalah terkait Cina, Timur Tengah, dan terorisme.

Amerika Serikat sejauh ini menyatakan tengah memburu pelaku yang membuat dokumen rahasia itu bocor di jagat maya. Walau masih misteri, AS saat ini fokus pada kemungkinan pelaku merupakan warga mereka sendiri.

"Fokusnya sekarang adalah pelaku orang AS, mengingat banyak dokumen hanya dipegang AS," ujar mantan pejabat senior Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon, Michael Mulroy, seperti dikutip Reuters, Senin (10/4).

Mulroy mengatakan proses penyelidikan saat ini masih dalam tahap awal. Pentagon pun tak menutup kemungkinan elemen-elemen pro-Rusia sebagai dalang di balik kebocoran dokumen tersebut.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami