search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putra Bupati Tamba, Gede Ghumi Fasilitasi Pelepasan 91 Tukik di Desa Penyaringan
Senin, 10 Juli 2023, 08:28 WITA Follow
image

beritabali/ist/Putra Bupati Tamba, Gede Ghumi Fasilitasi Pelepasan 91 Tukik di Desa Penyaringan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dalam upaya melestarikan tukik penyu lekang, dua kelompok nelayan di Desa Penyaringan menginisiasi kegiatan pelepasan tukik. 

Kelompok pertama, Adi Samudra yang dipimpin oleh Made Tirta Wiada (48) dari Banjar Tembela Penyaringan, terdiri dari 12 orang nelayan. Sedangkan kelompok kedua, Nelayan Mina Segara yang dipimpin oleh I Made Arnawa (58) dari Branyar Kaja Penyaringan, juga memiliki 12 anggota.

Desa Penyaringan sering kali menjadi tempat berkumpulnya penyu yang datang untuk bertelur, dengan kejadian yang terjadi sebanyak 24 kali dalam setahun. 

Dalam rangka pelepasan tukik kali ini, sebanyak 91 ekor tukik akan dilepas dan difasilitasi oleh penangkaran Bintang Rembulan Desa Melaya. Pelepasan tukik ini merupakan yang pertama kali dilakukan sebagai upaya pelestarian tukik.

Acara pelepasan tukik dihadiri oleh Camat Mendoyo, Polsek Mendoyo, Danramil Mendoyo, dan Perbekel Penyaringan Minggu (09/07/2033).

Respons dari kegiatan pelepasan tukik yang dilakukan oleh dua kelompok nelayan ini sangat positif. Camat Mendoyo, I Komang Dhiyatmika, mengungkapkan bahwa pelestarian satwa tidak terlepas dari visi dan misi Bupati Jembrana dalam mewujudkan masyarakat yang bahagia sesuai dengan konsep "Tri Hita Karana" atau tiga kesesuaian dalam hidup.

"Pelepasan tukik ini diharapkan dapat memberikan manfaat timbal balik, yaitu memberikan kemakmuran kepada masyarakat sekitarnya," jelas Camat Mendoyo.

Sementara itu putra Bupati Jembrana, I Gede Ghumi Asvatham yang juga sebagai fasilitator pelepasan tukik mengungkapkan harapannya bahwa tukik yang dilepas dapat kembali dan bertelur di Pantai Tembles Desa Penyaringan.

Ghumi juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan pantai, sehingga kehidupan satwa seperti penyu di tengah laut dapat terlindungi dengan baik.

"Kami akan terus mendukung kelompok pelestari penyu ini agar mereka dapat terus berupaya melestarikan habitat penyu dan mencegah kepunahan," ujarnya.

Editor: Robby

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami