Drone Ukraina Hantam Moskow, Rusia Bersumpah Balas Dendam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ukraina mengakui bahwa mereka memang melancarkan serangan drone yang berujung pada kerusakan dua gedung di Moskow pada Senin (24/7). Rusia pun bersumpah akan membalas.
"Serangan drone di Moskow hari ini merupakan operasi khusus GUR [Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina]," ujar seorang sumber pertahanan Ukraina kepada AFP.
Rusia lantas menyatakan bahwa serangan itu dapat memicu "langkah-langkah balasan yang keras."
"Kami menganggap yang terjadi sebagai upaya untuk kembali menggunakan metode teroris dan intimidasi terhadap populasi sipil," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia sendiri sebenarnya mengklaim berhasil menggagalkan serangan dua drone tersebut. Namun, drone itu kemudian jatuh di dua titik dan merusak sejumlah gedung.
Kantor berita TASS melaporkan salah satu dari dua drone itu jatuh di pusat bisnis di Likhacheva Street, yang terletak di dekat salah satu jalan lingkar utama Moskow.
Sementara itu, satu drone lainnya jatuh di Komsomolsky Prospekt, kawasan yang dekat dengan Kemhan Rusia.
Beberapa jurnalis AFP melaporkan pecahan drone itu membuat atap satu gedung bertingkat di kawasan tersebut hancur.
Seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut, Vladimir, mengaku terkejut ketika mendengar suara hantaman keras saat insiden terjadi.
"Saat itu pukul 03.39. Saya sangat kaget. Sangat memalukan drone Ukraina nyaris terbang menabrak kementerian pertahanan," tuturnya.
Serangan drone ini menjadi sorotan karena memperlihatkan kerentanan keamanan di Moskow, sampai-sampai pesawat nirawak itu dapat menembus kawasan di dekat Kemhan Rusia.
Gempuran ini sendiri terjadi tak lama setelah Ukraina bersumpah bakal membalas serangkaian serangan Rusia di Odesa yang menghancurkan sejumlah gedung bersejarah.
Bombardir Rusia juga menyebabkan kerusakan infrastruktur pelabuhan Odesa, di mana hanggar tempat penyimpanan gandum berdiri.
Gempuran ini digalakkan setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan ekspor gandum yang seharusnya dapat menjamin ekspor biji-bijian dari Ukraina ke berbagai penjuru dunia di tengah perang.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net