search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Evakuasi 8 Penambang di Banyumas Berlanjut, Tim SAR Disebar ke 6 Titik
Senin, 31 Juli 2023, 14:01 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Evakuasi 8 Penambang di Banyumas Berlanjut, Tim SAR Disebar ke 6 Titik

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tim SAR gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap delapan penambang yang terjebak dalam lubang galian di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah hingga Senin (31/7).

Masih sama seperti hari sebelumnya, proses pencarian pada hari ini dilakukan dengan menyebar personel ke enam titik untuk melakukan penyedotan air.

"Adapun rincian pembagian sektor kerja di antaranya, worksite A-1 pengurasan galian Bogor menggunakan enam pompa air, worksite A-2 pengurasan galian Dondong menggunakan tiga pompa air, worksite A-3 pengurasan di lima sumur menggunakan 12 pompa air," kata Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa dalam keterangannya.

"Worksite A-4 pengurasan dihentikan, worksite A-5 pemantauan Bendungan di Sungai, worksite A-6 pengurasan galian Majenang menggunakan pompa air yang tidak digunakan di Worksite A-3 dan pemantauan aliran hasil Bendungan Sungai Tajur," sambungnya.

Sebanyak delapan penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang galian di galian di Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah sejak Selasa (25/7) lalu.

Berdasarkan data, delapan penambang yang terjebak adalah Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), serta Mulyadi (40). Seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Buntut peristiwa ini, Polresta Banyumas telah menetapkan empat orang sebagai tersangka. Keempatnya adalah Karseno alias Seno selaku pemilik modal dan pemilik lubang. Kemudian, Wahyu Indrawan selaku pemilik modal dan pemilik lubang. Lalu, Sunarto alias Narto selaku pemilik lahan. Serta, Dedi Ruswanto selaku pemilik modal dan pemilik lubang.

"Modus operandi adalah tersangka melakukan kegiatan penambangan mineral batuan untuk mencari emas diduga tanpa adanya izin dari instansi terkait," ucap Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu dalam keterangannya, Jumat (28/7).

"Dengan cara menyewa lahan milik tersangka lain, selanjutnya ditambang untuk mencari mineral yang diduga mengandung emas," sambungnya.

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 158 Subsidair Pasal 161 jo Pasal 35, Pasal 104, Pasal 105 UU Nomor 3 Tahun 2020 tentang perubahan atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara Jo 55 KUHP.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami