Nasabah Laporkan Mantan Ketua LPD Tulikup Kelod, Bendesa Angkat Bicara
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Mantan Ketua LPD Tulikup Kelod, inisial PMW (70), dilaporkan oleh nasabah ke Polda Bali beberapa hari lalu atas dugaan menilap dana miliaran rupiah.
Terkait laporan tersebut, Bendesa Tulikup Kelod selaku Badan Pengawas LPD, Nyoman Sukara, didampingi Plt Pemucuk LPD Tulikup Kelod, I Dewa Putu Raka angkat bicara.
"LPD Tulikup Kelod saat ini berjalan baik-baik saja. Laporan di Polda Bali terhadap mantan ketua LPD Tulikup Kelod itu persoalan pribadi antara pelapor dan terlapor," ujar dia kepada wartawan.
Persoalan di Polda itu, lantaran karena banyak ada kredit macet usai dilanda pandemi covid. "Jadi kemampuan bayar utang di masyarakat menurun," ujar Sukara.
Desa telah membentuk Tim Penelusuran Aset (PAS) dan telah memberhentikan PMW karena masalah usia yang menginjak 70 tahun. Tim ini juga telah sosialisasi ke banjar.
"Masyarakat agar tidak menerima isu di luar. Kini LPD berjalan. Pasang surut pasti ada, tergantung perkembangan ekonomi masyarakat. Kini yang tak mampu bayar hutang, sudah mulai. Mereka yang narik, dapat uang," harap dia.
Harapan kepada masyarakat, selaku Bendesa agar masyarakat tetap tenang. "Serahkan pengelolaan ke pengurus. Jangan terima isu tak bertanggung jawab. LPD ini adalah aset desa adat," jelasnya.
Dia mengajak menjaga dan menyelamatkan LPD bersama. "Yang utangnya macet, mari angsur utang dengan dicicil. Karena uang dipinjam, adalah dana pihak ketiga," jelas dia.
Sementara itu, Plt. Ketua LPD Tulikup Kelod, Dewa Putu Raka menambahkan saat ini LPD Tulikup Kelod mulai bangkit, dengan jumlah aset sekitar Rp 51 miliar lebih. Total tabungan sukarela sebesar Rp 16 miliar lebih, deposito Rp 15 miliar, dan jumlah kredit sebesar Rp 40 miliar.
Dia menambahkan LPD sudah bisa melayani kredit dengan skala kecil, disisi lain LPD Tulikup juga telah banyak berkontribusi nyata ke desa adat dan juga krama salah satunya Program Sepakat atau sesepelan Pitra Yadnya Tulikup Kelod dengan hanya sekali setor sebesar Rp 1 juta. Dengan manfaat di saat Ngaben masal dapat dana duka Rp 7 juta.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr