search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rusia Klaim Lumpuhkan 7 Drone Ukraina di Moskow dan Crimea
Minggu, 17 September 2023, 17:40 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rusia Klaim Lumpuhkan 7 Drone Ukraina di Moskow dan Crimea

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Konflik Rusia dan Ukraina belum ada tanda-tanda mereda. Kedua militer mereka masih baku hantam sangat sengit.

Kabar terbaru, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengklaim telah menembak jatuh tujuh drone Ukraina. Satu drone jatuh di pinggiran Moskow, dan enam yang lain di Crimea.

Dalam unggahan di Telegram, Kemenhan Rusia menyatakan satu drone berhasil dicegat di Distrik Istrinsky, Moskow pada Sabtu (16/9), sekitar pukul 01.45 waktu setempat.

Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan tak ada korban jiwa imbas tembak jatuh drone Ukraina itu.

"Menurut data awal, tidak ada kerusakan atau korban jiwa di lokasi jatuhnya puing-puing," tulis Sobyanin di Telegram, seperti dikutip AFP.

Ia juga mengatakan badan layanan darurat sedang memeriksa di lokasi kejadian.

Di hari yang sama, pasukan Rusia juga menembak dua drone Ukraina pada pukul 01:15 di pantai barat Crimea, dan empat drone lain yang terdeteksi dan berhasil dihancurkan di semenanjung itu sekitar pukul 01:45 hingga 02:20.

Sejak Juni, Ukraina melancarkan serangan balasan ke Rusia. Namun, Rusia melewati gelombang serangan pesawat tak berawak yang secara sporadis merusak bangunan, termasuk di ibu kota.

Ukraina gencar melakukan serangan balik karena disebut hanya memiliki waktu kurang dari sebulan untuk menyerang pasukan Rusia. Sementara itu sejumlah pihak menduga serangan balasan ini tak memberikan kemenangan signifikan bagi Ukraina.

Baca juga:
Rusia">'Karma' Untuk Putin, Perang Berbalik Arah ke Wilayah Rusia

Komandan Angkatan Darat Amerika Serikat, Jenderal Mark Milley, mengatakan usai 30 hari ke depan, cuaca bakal menjadi lebih dingin sehingga bisa menghambat pasukan Ukraina untuk melancarkan serangan.

Tahun lalu, pasukan Ukraina sempat kelimpungan saat harus bertempur di tengah hujan musim gugur dan musim dingin.

Tak cuma soal cuaca, pasukan Ukraina juga kewalahan karena peralatan dan amunisi yang tak memadai ketika itu.

Kepala Intelijen Militer Ukraina Letnan Jenderal Kyrylo Budanov mengakui lebih sulit bertarung dalam cuaca dingin dan basah.

Budanov juga menerangkan salah satu tantangan sulit saat cuaca dingin yakni kendaraan beroda yang tak mudah dioperasikan, seperti tank.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami