Dua Maskapai Buka Peluang Penerbangan Langsung India-Bali
beritabali/ist/Dua Maskapai Buka Peluang Penerbangan Langsung India-Bali.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Dua maskapai akan membuka penerbangan langsung (direct flight) dari India ke Bali. Hal ini merespons wisatawan dari negara dengan penduduk terbanyak di dunia itu yang menduduki posisi kedua setelah Australia mengunjungi Pulau Dewata.
Hal ini diungkapkan General Manager PT Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan saat menghadiri Seminar pariwisata India yang diadakan Konsulat Jenderal India, Jumat (22/08/2023) di Sanur, Denpasar.
Ia menyebut adapun maskapai yang sudah positif menjajaki direct flight India-Bali adalah Indigo. Rencananya, Indigo akan membuka penerbangan langsung tersebut pada akhir tahun ini. Sedangkan satu lagi adalah Vistara, yang saat ini masih dalam tahap penjajakan.
“Dua maskapai ini sangat tertarik, bahkan Indigo sudah dalam persiapan namun tentu membutuhkan waktu. Sementara Vistara juga begitu namun sampai saat ini masih menunggu kepastian. Ini merupakan pasar potensial, sayang jika tidak dimanfatkan maskapai Indonesia,” imbuh Handy.
Rencana ini pun juga diakuinya telah dipelajari oleh Kementrian Pariwisata dan Kementrian Perhubungan bersama pihak Angkasa Pura. Dalam pembahasan tersebut, kata Handy, melihat pasar potensi yang ada tersebut, tentu sangat disayangkan jika ini tidak dimanfaatkan oleh maskapai Indonesia.
“Kita sempat ngobrol dengan teman – teman maskapai, meraka tertarik membuka rute India ini setelah melihat jumlah wisatawan India ke Indonesia, dimana Bali merupakan tempat kedua terbanyak di Indonesia yang dikunjungi turis India,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengakui untuk melirik pasar tersebut, Indonesia masih terkendala beberapa hal. Salah satunya adalah terkait armada, dimana saat ini jumlah armada maskapai Idonesia belum sepenuhnya kembali seperti sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) turis India pada Juli 2023 ke Bali sebanyak 40.843 orang, menempati posisi kedua wisatawan mancanegara terbanyak setelah Australia sebanyak 132.939 orang.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
