Bali Juga Jadi Destinasi Turis Asing untuk Pengobatan Alternatif
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Tren wisata spiritual yang dilakukan turis asing di Bali mulai marak. Hal ini tidak lepas dari film Eat, Pray, and Love yang dibintangi Julia Roberts hingga membuat Bali juga terkenal sebagai destinasi pengobatan alternatif mental untuk mental health healing dengan bantuan orang pintar atau Balian.
Seperti yang dituturkan Mangku Alit Ajna, seorang penyembuh tradisi yang membuka praktik Bali Centre Tradisional Healing-nya di Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Ia mengakui jika minat WNA yang datang ke tempatnya untuk melakukan prosesi penyembuhan sangat tinggi.
"Jika dilihat dari persentase penyembuhan, untuk Bule atau WNA itu cukup tinggi, jika dipersentasekan antara warga lokal dan WNA yang datang itu cukup imbang, bisa mencapai 50 persen warga lokal dan 50 persen WNA," jelasnya.
Untuk jenis penyakit yang diobati diakui Mangku Alit Ajna juga beragam, mulai dari penyakit Non medis hingga penyakit medis. Namun jika penyakit medis, Mangku Alit Ajna mengaku akan mengarahkan pasiennya ke proses pengobatan medis setelah pasien ini mendapatkan terapi spiritual healing dari Mangku Alit Ajna.
Khusus untuk pasien Bule, Mangku Alit Ajna, mengaku, pasien yang datang ke tempatnya berasal dari banyak negara hampir dari seluruh benua di dunia, mulai dari Jerman, Afrika Selatan, Australia, Amerika serta banyak negara di Asia. Dan pasiennya ini berasal dari berbagai kalangan profesi dan latar belakang.
Selain datang dengan keluhan sakit fisik, banyak dari pasien WNA yang datang ini diakui Mangku Alit Ajna, datang dengan keluhan psikis.
"Salah satu jenis adalah dengan keluhan trauma. Keluhan ini bisa dikatakan cukup banyak, karena luka trauma itu, hampir dimiliki oleh semua orang," lanjutnya.
Dari luka trauma ini, dikatakan Mangku Alit Ajna, bisa mempengaruhi seluruh sistem di dalam tubuh seseorang. Sehingga dikatakannya orang dengan trauma psikis ini akan memiliki keluhan penyakit fisik yang komplek, mulai dari sakit jantung, stroke dan lain sebaginya.
Lantas kenapa banyak WNA ini percaya untuk melakukan proses penyembuhan ini? Dari pengalamannya menyembuhkan banyak WNA, Mangku Alit Ajna menyebutkan jika hampir semua pasien WNA yang datang untuk melakukan terapi memang sudah mengenal terapi penyembuhan yang dilakukannya.
"Untuk jenis penyembuhan seperti ini, kan memang ada dalam setiap kebudayaan di dunia dan rata-rata banyak pasien WNA memang mempercayai penyembuhan dengan energi alam semesta itu hasilnya nyata dan Pulau Bali sejak dulu memang menjadi salah satu tempat yang dituju oleh WNA untuk melakukan proses penyembuhan ini," tambahnya.
Tanggapan dari WNA-nya sendiri? Doreen Tan, Warga Negara Singapura yang hampir dua bulan sekali datang ke Bali untuk melakukan proses healing menyatakan memang tertarik terhadap proses penyembuhan tradisi ini.
"Saya awalnya datang dengan kondisi mental health yang buruk, setelah melakukan beberapa terapi dan meditasi, secara perlahan saya mulai membaik. Saya percaya penyembuhan seperti ini sangat efektif untuk kondisi saya, saat ini saya sedang belajar reiki dan yoga makanya saya sering ke Bali," ungkapnya.
Doreen yang di Singapura adalah seorang konsultan Keuangan, mengaku mengenal proses penyembuhan tradisional ini dari kerabatnya, setelah sebelumnya ibu dua anak ini harus bolak-balik dirawat di Rumah Sakit karena kondisi Psikisnya yang memburuk sehingga mempengaruhi kesehatan fisiknya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tim