search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Konsumsi Ikan di Bali Rendah Dibanding Nasional, Padahal Stok Sangat Cukup
Rabu, 22 November 2023, 15:04 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/Konsumsi Ikan di Bali Rendah Dibanding Nasional, Padahal Stok Sangat Cukup.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kesadaran masyarakat Bali untuk mengonsumsi ikan dinilai masih sangat rendah. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Putu Sumardhana.

Menurut data, tingkat konsumsi ikan di Bali masih rendah bahkan lebih rendah dari tingkat konsumsi ikan tingkat nasional. Pada tingkat nasional sudah mencapai 59 kg/kapita per tahun, sedangkan di Bali per Tahun 2022 baru 45,87 kg/kapita per tahun.

"Data ini akan menjadi acuan bagi kami untuk meningkatkan kebiasaan konsumsi ikan di Bali. Kami akan menggerakan seluruh sumber daya yang ada untuk membangun kesadaran masyarakat dalam makan ikan dalam kehidupan sehari-hari nanti," ujarnya, Rabu, 22 November 2023.

Sosialisasi dan edukasi gerakan makan ikan setiap hari harus terus dilakukan agar tumbuh kesadaran masyarakat akan manfaat ikan dan mengonsumsinya sebagai sumber protein sehari-hari. Gerakan ini juga akan sejalan dengan kesiapan stok ikan di Bali.

Namun menurut Sumardhana, stok ikan di Bali sangat cukup. Bali ini dikelilingi laut, pulau kecil. Sumber ikan dari mana saja berdatangan ke Bali.

Masyarakat perlu mengetahui bahwa ikan adalah salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (Omega, yodium, selenium, fluorida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10).

"Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam," ujarnya.

Ikan yang dikonsumsi tidak mesti mahal. Ada ikan yang murah namun tetap memiliki kandungan protein dan omega tinggi seperti lele, kembung, dan lemuru.

Ditambahkannya, melalui program gerakan makan ikan, pemerintah juga melakukan edukasi manfaat mengonsumsi ikan dan meminta terutama kepada ibu-ibu agar menjadikan ikan sebagai menu utama sehari hari.

"Gerakan membumikan makan ikan terus kita gelorakan, masih ada kesan ikan itu amis, mahal, dan pengolahannya susah. Padahal ikan yang protein dan omeganya tinggi tidak mesti salmon, ikan seperti lemuru, lele, kembung harganya tidak mahal. Disamping itu pengolahan ikan tidak hanya digoreng sebetulnya, satu ikan bisa dibuat dengan berbagai macam olahan yang lezat untuk keluarga," imbuhnya. (sumber: metrotvnews.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami