search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tak Perlu Panik, Ini Efek Digigit Nyamuk Wolbachia
Kamis, 23 November 2023, 07:47 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tak Perlu Panik, Ini Efek Digigit Nyamuk Wolbachia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Nyamuk wolbachia diklaim bisa menurunkan penularan demam berdarah dengue (DBD). Meski begitu, banyak orang yang masih bertanya-tanya, apa efek digigit nyamuk wolbachia?

Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang mendapatkan suntikan bakteri Wolbachia. Bakteri ini diklaim bisa menurunkan risiko penularan DBD.

Peneliti utama riset nyamuk ber-Wolbachia di Yogyakarta Adi Untarini, yang juga menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut, nyamuk Wolbachia memang bisa menimbulkan efek tertentu pada manusia yang tergigit.

Tapi, efek tersebut tidak berbahaya dan bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Menurut profesor yang disapa Uut ini, efeknya sama dengan gigitan nyamuk pada umumnya.

"Ya, ada [efeknya], biasa seperti digigit nyamuk saja," kata dia dalam media briefing yang digelar IDI tentang nyamuk Wolbachia, Senin (20/11).

Efek yang muncul itu bisa berupa gatal di area yang digigit. Bintik dan kemerahan juga bisa muncul saat digigit nyamuk tersebut.

Namun, ada juga orang yang justru tak merasakan efek apa pun. Saat digigit, tak muncul bentol, kemerahan, atau gatal-gatal di area tubuh.

"Jadi efeknya memang seperti biasa saja saat digigit nyamuk. Tapi, tergantung orangnya juga, ada juga yang memang sudah biasa digigit nyamuk tapi tidak ada efek apa pun," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan dilepaskannya ribuan nyamuk Wolbachia. Nyamuk ini dipastikan aman dan tak memberikan efek tertentu akibat bakteri Wolbachia yang ada di dalamnya.

Pasalnya, menurut Uut, Wolbachia tidak bisa berkembang dan hidup di tubuh manusia. Bakteri ini hanya bisa tumbuh di sel tubuh serangga.

"Tidak akan bisa tumbuh di manusia. Perkembangbiakannya melalui proses kawin serangga dengan serangga. Jadi memang tidak ada efek negatif untuk manusia," katanya.

Wolbachia sendiri merupakan bakteri yang disuntikkan ke nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini diyakini bisa menurunkan tingkat pertumbuhan virus Dengue hingga kurang lebih 60 persen.

Nyamuk ini juga diklaim bisa menurunkan tingkat rawat pasien dengue hingga 70 persen. Dengan kata lain, Wolbachia dapat menurunkan tingkat keparahan pada pasien DBD.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami