search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mesir Ancam Cabut Perjanjian Camp David, Israel Siaga Perang Lagi
Selasa, 13 Februari 2024, 11:49 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Mesir Ancam Cabut Perjanjian Camp David, Israel Siaga Perang Lagi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perang baru terancam pecah di Timur Tengah antara Israel dan Mesir usai Kairo mengancam bakal menangguhkan perjanjian Camp David.

Ancaman itu diutarakan Mesir jika Israel berani menggempur Kota Rafah, Palestina. Kota Rafah menjadi satu-satunya wilayah tersisa di Jalur Gaza yang menampung jutaan warga mengungsi imbas agresi brutal Tel Aviv sejak 7 Oktober lalu.

Sementara itu, Perjanjian Camp David sendiri merupakan kesepakatan damai antara Israel dan Mesir pada 1978 usai terlibat perang besar.

Dikutip Associated Press (AP), kesepakatan ini juga kemudian menjadi landasan kerangka perjanjian damai Israel dengan beberapa negara Arab di Timur Tengah.

Dua pejabat tinggi Mesir dan seorang diplomat ternama negara Barat yang mengetahui hal ini menyebut Kairo terpaksa membawa perjanjian Camp David usai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ngotot bakal mengerahkan tentara untuk membombardir Kota Rafah.

Sementara itu, stasiun televisi Hamas,Al-Aqsa,yang mengutip seorang pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya, menyebutkan bahwa invasi ke Rafah akan menghancurkan perundingan-perundingan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar yang bertujuan mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Netanyahu dalam wawancaranya dengan ABC News menyatakan warga sipil di Rafah dapat melarikan diri ke utara. Dia mengklaim ada banyak daerah yang telah dibersihkan pasukannya di sana.
Lebih lanjut, Netanyahu menuturkan Israel sedang mengembangkan rencana rinci untuk merelokasi mereka.

Gaza Utara telah luluh lantak akibat serangan membabi buta Israel, sementara pertempuran sengit dilaporkan masih terjadi di Gaza tengah dan Khan Younis di Gaza Selatan.

Selain Mesir, Qatar, Arab Saudi dan sejumlah negara lain juga telah memperingatkan dampak buruk jika Israel melancarkan serangan ke Rafah.

"Serangan Israel terhadap Rafah akan menyebabkan bencana kemanusiaan yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata dan ketegangan yang parah dengan Mesir," tulis kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell di X alias Twitter.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami